Langsung ke konten utama

Fraksi Harga Kecil Vs Besar, Mana yang Lebih Cepat Cuan?

[Bagi Anda yang ingin mendapatkan ebook pasar modal, strategi trading dan belajar saham terbaru, + free software saham dan konsultasi, Anda bisa mendapatkannya disini: Buku Saham.]

Harga saham di pasar modal sangat bervariasi. Harga saham terendah di pasar reguler adalah Rp50 per lembar saham (bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kebijakan Bursa Efek Indonesia). Dan harga saham tertinggi tidak terbatas. Tinggi rendahnya harga saham sangat berpengaruh terhadap modal yang Anda trading-kan di pasar saham. Semakin tinggi harga saham, maka semakin besar modal yang Anda butuhkan dan sebaliknya.

Nah, saat Anda ngomong tentang harga saham, maka harga saham tidak bisa lepas dengan yang namanya fraksi harga. Fraksi harga adalah batasam harga dan kelipatan harga saham yang diatur dalam perdagangan saham di pasar saham. Aturan fraksi harga sekarang (bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kebijakan Bursa Efek Indonesia) adalah sebagai berikut. 


Per 2 Mei 2016, Bursa Efek Indonesia sudah merevisi fraksi harga menjadi 5 fraksi, bukan 3 fraksi. Silahkan simak selengkapnya di pos saya: Fraksi Harga Baru dan Dampaknya terhadap Pasar Modal.

Kalau di pasar saham, tentunya ketika waktu pasar buka Anda bisa melihat fraksi harga saham di antrian offer dan bid saham tertentu. Saya contohkan sistem antrian saham GGRM (kiri), PWON (kanan) dan WSKT (bawah). Harga saham GGRM mencapai Rp60.000 per lembarnya, oleh karena itu fraksi harganya adalah Rp25. Karena harga saham PWON dibawah 500, maka fraksi harga adalah Rp1. Sedangkan WKST harganya sekitar Rp1.700, maka fraksi harganya adalah Rp5. 




Gambar diatas menunjukkan sistem antrian saham di pasar modal. Di situlah Anda bisa melihat fraksi harga. Setiap sistem selalu menunjukkan fraksi harga. Misalnya, saham PWON. Lihat Bid Price, ada harga 457, 458, 459, 460, 461. Kenaikan dari 457 ke 458 itu yang namanya fraksi harga. Seperti tabel diatas tadi, semakin besar harga saham, fraksi harganya akan semakin besar juga.  

Yang jadi pertanyaan: Lebih cepat dapat untung mana kalau beli saham yang fraksi harganya kecil atau fraksi harganya besar? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat ilustrasinya dibawah.

ILUSTRASI FRAKSI HARGA

Misalkan Anda membeli saham PWON di harga Rp450 sebanyak 100 lot. Selain beli saham PWON, Anda juga beli saham GGRM di harga Rp60.200 sebanyak 1 lot dan membeli saham WSKT pada harga Rp1.785 sebanyak 26 lot. Lihat tabel dibawah ini (klik untuk memperbesar).

Ilustrasi tabel 1

Ilustrasi tabel 2

Ternyata, kenaikan fraksi harga yang kecil dan fraksi harga yang besar memberikan potensi besar kecilnya cuan yang berbeda. Ketika Anda membeli PWON di 450 dan menjual di 451, Anda belum bisa cuan. Hal ini dikarenakan anda harus menanggung fee beli dan fee jual dari sekuritas (pada contoh ini saya ambil fee beli sebesar 0,17% dan fee jual sebesar 0,27%).

Demikian juga ketika anda membeli saham GGRM. Ketika anda menjual GGRM di 60.225 (beli di 60.200) anda belum bisa cuan. Ketika anda beli WSKT di 1.785 dan jual di 1.790 anda juga belum bisa cuan. 

Anda baru bisa cuan (dengan memperhitungkan fee beli dan fee jual), ketika anda:

1. Menjual saham PWON di harga 453 (naik 2 fraksi). Dengan modal Rp4.517.769 dan kenaikan 2 fraksi harga anda bisa menghasilkan cuan sebesar Rp10.119.

2. Menjual GGRM di 60.500 (naik 11 fraksi). Jika anda beli GGRM, dengan modal lebih besar, yaitu Rp6.033.665, anda butuh kenaikan 11 fraksi baru anda bisa cuan. Cuan yang anda dapatkan pun masih lebih kecil yaitu sebesar Rp3.431.

2.  Menjual WSKT di 1.795 (naik 2 fraksi). Jika anda beli WSKT yang fraksi harganya 5, dengan modal Rp4.654.399 anda sama-sama butuh kenaikan 2 fraksi saja untuk bisa cuan sama seperti PWON. Tetapi, cuan yang anda dapatkan masih lebih kecil dibandingkan PWON, yaitu sebesar Rp5.509.

"Jadi Bung Heze, apa arti semua ini?" Tanya anda 

Artinya, fraksi harga yang kecil-lah yang berpotensi menghasilkan cuan yang cepat dan lebih banyak dibandingkan dengan fraksi harga yang besar. Urutannya: fraksi harga Rp1 yang paling cepat, diikuti fraksi harga Rp5 kemudian fraksi harga Rp25. Semakin kecil fraksi harga saham, maka potensi kenaikan fraksi yang kecil akan lebih cepat menghasilkan cuan. Semakin banyak lot yang Anda miliki, otomatis profit semakin besar ketika Anda menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. 

Gimana, sudah paham sampai disini?

^_^ ^_^ ^_^ ^_^

Jadi, meskipun BEI pada akhirnya merubah kebijakan fraksi harga, saya rasa fraksi harga yang paling kecil yang akan memberikan return lebih cepat daripada fraksi harga yang besar. Alasan inilah yang menjadi salah satu dasar mengapa, para trader suka harga saham yang kecil, dibawah Rp1.000 per lembar atau bahkan dibawah Rp500 per lembar yang fraksi harganya masih Rp1. Saham2 gorengan banyak sekali yang harganya dibawah Rp500 dan terbukti diminati oleh bandar.

"Lalu, kalau trading enaknya saya pilih mana? Mana yang lebih baik antara fraksi harga kecil dan besar? "

Semua itu tergantung dari dana yang Anda miliki. Tentunya, dana kecil yang hanya Rp5.000.000 tidak akan bisa digunakan untuk membeli, bahkan untuk 1 lot saham GGRM yang harga per lembarnya mencapai Rp60.000. Itu masih belum dikenakan fee transaksi beli. Kalau Anda hanya punya dana Rp2.000.000 untuk trading, maka belilah saham2 yang harganya rendah. 

Tapi ada satu hal lebih penting yang harus anda pahami: Harga saham fraksi harganya  rendah bukan berarti bagus semua untuk trading karena cuannya lebih cepat. Ada faktor lainnya. Apa itu?

Jawabannya adalah: FAKTOR RISIKO. Harga saham yang rendah justru harus Anda waspadai, karena harga saham rendah banyak yang tidak likuid, volatil, dan sering digoreng. Kalau mau beli saham yang fraksi harganya kecil, pilihlah saham yang likuid dan saham2 yang familiar untuk anda. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Cara Mencari Return Saham di Yahoo Finance

Data return saham merupakan salah satu data yang sering digunakan untuk kepentingan2 tertentu misalnya untuk analisa saham. Seperti yang pernah kita bahas di pos ini:  Pengertian Return Saham, Kegunaannya, Cara Menghitungnya , rumus return saham adalah:  Return saham = {(Pt-Pt-1)/ Pt-1} x 100% Atau secara gampangnya: {(harga saham hari ini - harga saham kemarin) / harga saham kemarin} x 100%. Itulah rumus return saham. Mencari return saham yang paling mudah bisa anda cari di situs Yahoo Finance.  Situs Yahoo Finance menyediakan data yang sangat lengkap untuk melihat dan menghitung data-data return saham dalam jangka panjang, karena Yahoo Finance menyediakan data2 historis harga saham setiap harinya mulai dari harga pembukaan, penutupan, terendah, tertinggi.  Berikut langkah2 cara mencari return saham di Yahoo Finance : 1. Buka situs finance.yahoo.com 2. Ketikkan kode saham yang ingin anda hitung return sahamnya.  Misalnya anda ingin melihat return saham PWON, m...

Cara Membeli Saham Perusahaan Go Public

Jika Anda bertanya: Bagaimana caranya trading? Bagaimana caranya membeli saham Indonesia? Dimana saya bisa membeli saham2 perusahaan go public?  Apakah saham2 Indonesia yang go public bisa dibeli melalui bank, melalui notaris, atau pergi langsung ke perusahaan yang bersangkutan untuk langsung membeli sahamnya? Tidak. Anda TIDAK BISA membeli saham2 tersebut  melalui cara2 tersebut. Kalau Anda ingin membeli saham perusahaan go public, Anda harus membelinya melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).  Caranya: membuka rekening saham (rekening efek) di kantor sekuritas di kota Anda atau kota terdekat.   Semua transaksi jual-beli saham go public terjadi HANYA di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan perdagangan transaksi saham.  Kalau Anda berniat trading saham, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah Anda membuka rekening efek terlebih dahulu. Karena tanpa memiliki rekening efek, dipastikan 100% Anda tidak bisa trading saham ...