Langsung ke konten utama

Full Time Trader dan Trading for A Living, Sama atau Beda?

Dalam dunia pasar modal, Anda pasti sering mendengar istilah full time trader (FTT).  Bagi saya full time trader adalah sebuah profesi yang sangat menjanjikan. Mengenai full time trader, saya pernah membahasnya di pos ini: Menjadi Full Time Trader Part I. Baca juga part II: Menjadi Full Time Trader Part II. 

Kata2 full time trader selalu dikaitkan dengan trading for a living. Nah, sebelum membahas lebih dalam, saya ingin bertanya pada Anda: Apakah istilah keduanya sama atau berbeda? Sebelum para trader salah dan terjebak dengan kedua istilah diatas, ada baiknya saya menjelaskan mengenai kedua istilah tersebut. 

Dari segi arti / makna saja sebenarnya sudah berbeda. Kalau diterjemahkan:

Full time trader = Trader (pedagang) saham purna waktu.
Trading for A Living = Trading untuk (memenuhi kebutuhan) hidup.

Full time trader berarti pekerjaan utamanya adalah trading. Karena pekerjaan utama full time trader adalah trading saham/ forex, artinya seorang full time trader mendapatkan penghasilan utamanya dari trading. Makan, membiayai anak sekolah, menabung, membayar kebutuhan sehari-hari dari hasil trading. Maka, seorang full time trader dapat dikatakan trading for a living.  

Sedangkan trading for a living belum tentu mereka adalah seorang full time trader. Lho kok bisa begitu? Saya jelaskan dengan ilustrasi. Ilustrasi 1:

Andi adalah seorang pekerja kantoran (penghasilan utama dari gaji). Selain bekerja di kantor juga memiliki bisnis sampingan, yaitu trading saham. Modal trading saham Andi adalah 100 juta. Karena Andi sudah pemain saham kawakan, Andi selalu dapat untung 10% per bulan = profit 10 juta per bulan. 

Andi berkeluarga dan biaya kebutuhan hidupnya cukup besar. Penghasilan dari gaji utamanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tetapi, dengan mendapatkan 10 juta per bulan dari trading saham, maka Andi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya lebih dari cukup. 

Dari contoh kasus diatas, dapat dikatakan bahwa Andi trading saham dengan tujuan: Trading for a living. Tetapi, perlu diingat Andi bukanlah seorang full time trader. Bagi Andi, trading hanyalah pekerjaan sampingan, karena Andi tidak melepas pekerjaan utamanya di kantor.

Sekarang saya akan berikan ilustrasi 2:

Si Billy tidak lagi bekerja kantoran, hanya trading di rumah dengan modal besar, dan kebutuhan hidupnya dipenuhi dari trading. Akan tetapi, Billy ini beli saham terus ditinggal melakukan aktivitas lainnya. Karena Billy ternyata juga menjalankan bisnis konveksi dan buka toko. 

Apakah dalam hal ini, Billy bisa dikatakan sebagai full time trader? Tentu saja tidak. Mengapa? Karena Billy tidak trading secara penuh (full). Beli saham, lalu ditinggal (tunggu saja nanti kalau naik), yang penting kerjakan pekerjaan lain dulu: Konveksi dan urusan toko. Tetapi, Billy bisa dikatakan trading for a living, karena ya memang Billy trading untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.     

Yang namanya full time trader, ya harus trading full. Artinya, harus memantau pergerakan saham secara real time, meskipun hanya bekerja di  rumah. Memantau pergerakan saham secara real time means bekerja layaknya seorang broker di kantor sekuritas yang mengikuti jam trading Bursa saham (meskipun trading tidak harus dilakukan setiap hari). Baca juga: Jam Trading Bursa Saham Indonesia. Kalau Anda bekerja memantau saham dan trading di rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup, Anda sudah bisa dibilang sebagai full time trader. 

Saya rasa Anda sudah paham dan bisa menarik kesimpulan: Full time trader dan trading for a living memiliki kesamaan tapi tidak selalu sama (juga terdapat perbedaan). Seorang full time trader menjalankan pekerjaannya dengan tujuan trading for a living. Tetapi, orang yang trading for a living belum tentu profesinya adalah full time trader.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mencari Nilai Dividen di Laporan Keuangan

Dividen adalah salah satu return yang ingin dicapai oleh trader maupun investor. Terkait pembayaran dividen ini, banyak rekan2 yang bertanya pada saya: "Pak Heze, gimana cara mencari nilai dividen perusahaan di laporan keuangan? Apakah bisa kita melihatnya melalui laporan keuangannya ?"  Tentu saja bisa. Anda yang ingin melihat nilai dividen yang dibayarkan perusahaan, pertama-tama anda perlu mengunduh laporan keuangan perusahaan yang anda cari melalui situs IDX. Baca langkah-langkahnya disini: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan.  Setelah anda download laporan keuangan yang anda cari, anda buka file PDF-nya. Katakanlah kita mau mencari nilai dividen pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Maka kita download laporan keuangannya. Untuk mempermudah contohnya, anda bisa buka file PDF laporan keuangan TLKM disini: Contoh Laporan Keuangan TLKM.  Untuk mencari nilai dividen, langkah2nya sebagai berikut:  1. Buka laporan ekuitas (kalau pada contoh TLKM, ada d...

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Strategi Trading Saham Jangka Pendek

Trading jangka pendek merupakan strategi trading yang paling banyak, paling sering diaplikasikan trader saham. Fluktuatif naik-turunnya saham yang anda amati sehari-hari dikarenakan adanya para trader jangka pendek yang memanfaatkan momentum untuk take profit dalam jangka yang lebih singkat.  Strategi trading saham jangka pendek memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihan trading jangka pendek yang paling sering diincar trader adalah keuntungan yang relatif lebih cepat, ketimbang harus hold saham terlalu lama.      Trading jangka pendek sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam strategi. Jadi dalam praktiknya, kalau anda menyebut istilah 'trading jangka pendek', maka strategi2nya nggak bisa disama-ratakan.  Ada beberapa strategi trading jangka pendek yang sering diterapkan dalam trading saham, yaitu sebagai berikut:    1. Trading menitan / scalping trading Strategi ini merupakan strategi trading dengan jangka waktu yang paling pendek. Anda me...