Langsung ke konten utama

Pengertian dan Contoh Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis

Dalam investasi, kita akan mengenal istilah risiko. Baca juga: Pengertian Return dan Risiko Beserta Contohnya. Risiko sendiri dibagi menjadi 2, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Apa perbedaan keduanya? Mari kita simak. 

1. Risiko tidak sistematis

Risiko tidak sistematis adalah risiko yang terkait dengan suatu saham tertentu dan pada umumnya risiko ini dapat diperkecil atau diminimalisir melalui suatu diversifikasi. Contoh risiko sistematis adalah risiko kegagalan dalam kinerja perusahaan, risiko finansial, risiko manajemen. 

Contoh kasus risiko tidak sistematis: Seorang investor menginvestasikan modalnya pada perusahaan ABCD. Perusahaan ABCD ternyata adalah perusahaan yang direksinya sarat masalah. Banyak kasus korupsi, penggelapan uang dan sebagainya. Hal ini menyebabkan harga saham perusahaan ABCD turun secara berangsur. 

Nah, risiko ini adalah risiko yang dapat diminimalisir atau dihindari apabila seorang investor mengetahui terlebih dahulu profil perusahaan tersebut, track record dewan direksi dan sebagainya. Dengan demikian seorang investor bisa menghindari membeli saham ABCD dan memindahkan modalnya ke saham lain yang lebih prospek. 

2. Risiko sistematis 

Risiko sistematis merupakan risiko pasar yang bersifat umum dan berlaku bagi semua saham di pasar modal. Risiko sistematis tidak dapat dihindari investor. Risiko sistematis disebabkan oleh faktor-faktor yang secara serentak mempengaruhi harga saham di pasar saham. 

Risiko sistematis disebut juga dengan Beta yang dapat menjadi pengukur volatilitas antara return sekuritas dengan return pasar. Risiko sistematis terjadi misalnya ketika terdapat suatu berita yang tiba-tiba secara serentak membuat harga saham berjatuhan. Hal ini tidak bisa dihindari oleh investor. 

Jika digambarkan, maka risiko adalah sebagai berikut: 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mencari Nilai Dividen di Laporan Keuangan

Dividen adalah salah satu return yang ingin dicapai oleh trader maupun investor. Terkait pembayaran dividen ini, banyak rekan2 yang bertanya pada saya: "Pak Heze, gimana cara mencari nilai dividen perusahaan di laporan keuangan? Apakah bisa kita melihatnya melalui laporan keuangannya ?"  Tentu saja bisa. Anda yang ingin melihat nilai dividen yang dibayarkan perusahaan, pertama-tama anda perlu mengunduh laporan keuangan perusahaan yang anda cari melalui situs IDX. Baca langkah-langkahnya disini: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan.  Setelah anda download laporan keuangan yang anda cari, anda buka file PDF-nya. Katakanlah kita mau mencari nilai dividen pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Maka kita download laporan keuangannya. Untuk mempermudah contohnya, anda bisa buka file PDF laporan keuangan TLKM disini: Contoh Laporan Keuangan TLKM.  Untuk mencari nilai dividen, langkah2nya sebagai berikut:  1. Buka laporan ekuitas (kalau pada contoh TLKM, ada d...

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Strategi Trading Saham Jangka Pendek

Trading jangka pendek merupakan strategi trading yang paling banyak, paling sering diaplikasikan trader saham. Fluktuatif naik-turunnya saham yang anda amati sehari-hari dikarenakan adanya para trader jangka pendek yang memanfaatkan momentum untuk take profit dalam jangka yang lebih singkat.  Strategi trading saham jangka pendek memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihan trading jangka pendek yang paling sering diincar trader adalah keuntungan yang relatif lebih cepat, ketimbang harus hold saham terlalu lama.      Trading jangka pendek sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam strategi. Jadi dalam praktiknya, kalau anda menyebut istilah 'trading jangka pendek', maka strategi2nya nggak bisa disama-ratakan.  Ada beberapa strategi trading jangka pendek yang sering diterapkan dalam trading saham, yaitu sebagai berikut:    1. Trading menitan / scalping trading Strategi ini merupakan strategi trading dengan jangka waktu yang paling pendek. Anda me...