Langsung ke konten utama

Dilema Cut Loss Saham

Salah satu trading plan yang harus dijalankan adalah anda harus memiliki level cut loss untuk suatu saham. Cut loss memang hal yang anti bagi sebagian besar trader. Seperti yang pernah saya tuliskan di pos ini: Penyebab Saham 'Nyantol': Trader Tidak Mau Cut Loss, saya kurang lebih mengatakan bahwa cut loss adalah hal yang berat bagi trader karena cut loss artinya 'rugi'. Dan di dalam trading tidak ada trader yang mau rugi. 

Memang harga saham itu bisa balik sewaktu-waktu. Artinya kalau anda beli saham di harga Rp1.000, kemudian harga saham turun sampai Rp950, ada kemungkinan harga saham akan kembali lagi diatas Rp1.000, yang artinya kalau anda tidak menjual sahamnya dan mau menunggu, maka harga saham yang anda beli paling tidak bisa break event point (BEP) alias impas. 

Sehingga cut loss saham ini seringkali justru menjadi dilema bagi trader. Banyak trader berpikir:

"Apa gunanya cut loss, toh harga sahamnya nanti juga balik naik lagi"

Tapi siapa yang tahu kalau harga saham yang anda beli setelah turun bakal balik naik lagi? Sebagai contoh, ada trader yang memegang saham MLPL saat digoreng tinggi2-nya di tahun 2013 di kisaran harga average 1.100. Tapi anda lihat harga sahamnya sekarang, hanya di kisaran 200 per lembar! 

Kalau trader tidak mau cut loss, maka modal trader akan sulit kembali. Kalaupun harganya bisa kembali, mungkin butuh waktu sangaaattt lama bahkan bertahun-tahun. Nah, anda pilih mana: Cut loss lebih cepat dan rugi sedikit atau modal anda nyangkut dan nggak bisa anda tradingkan sama sekali? 

Ah nggak masalah saya nggak cut loss. Toh modal saya buat trading cuma sedikit. Kalau cut loss kan tambah rugi" Pikir anda

Anggapan seperti ini yang salah. Jika anda terlalu mentoleransi untuk tidak cut loss karena anda menganggap modal anda cuma sedikit, maka hal ini bisa menjadi kebiasaan yang berakibat porto anda penuh dengan saham2 yang nyangkut. Baca juga: Penyebab Saham 'Nyantol': Trader Tidak Mau Cut Loss   

Di pos ini: Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part I dan Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part II, saya memberikan sedikit banyak solusi kepada anda mengenai batas toleransi cut loss (kapan anda harus toleransi untuk cut loss dan tidak cut loss). Namun, cut loss tetaplah hal yang PENTING untuk seorang trader. 

Cut loss bisa dikurangi dengan membeli saham2 yang bagus secara teknikal. Anda bisa membaca materinya disini: Cara Melakukan Screening Saham yang Benar. Tapi di pasar saham, anda harus tetap melakukan cut loss jika harga saham ternyata tidak bergerak sesuai harapan apalagi jika anda memegang saham lapis tiga, dan saham2 yang sering digoreng.

Terlepas dari semua itu saya akui sampai saat ini, masalah cut loss adalah masalah utama trader yang memang masih menjadi dilema. Saya pribadi terkadang berpikir untuk tidak cut loss sampai batas harga tertentu. Rasa berharap harga saham akan kembali itu pasti ada.

Namun sebagai trader, ya kita harus bisa mentoleransi sebatas mana kita harus segera cut loss atau hold saham. Jangan sampai ketika anda maunya trading, tapi anda malah menjadi investor dadakan. 

Cut loss memang berat dan memunculkan dillema bagi trader. Tapi akan lebih berat lagi kalau anda memiliki terlalu banyak saham yang nyangkut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Cara Mencari Return Saham di Yahoo Finance

Data return saham merupakan salah satu data yang sering digunakan untuk kepentingan2 tertentu misalnya untuk analisa saham. Seperti yang pernah kita bahas di pos ini:  Pengertian Return Saham, Kegunaannya, Cara Menghitungnya , rumus return saham adalah:  Return saham = {(Pt-Pt-1)/ Pt-1} x 100% Atau secara gampangnya: {(harga saham hari ini - harga saham kemarin) / harga saham kemarin} x 100%. Itulah rumus return saham. Mencari return saham yang paling mudah bisa anda cari di situs Yahoo Finance.  Situs Yahoo Finance menyediakan data yang sangat lengkap untuk melihat dan menghitung data-data return saham dalam jangka panjang, karena Yahoo Finance menyediakan data2 historis harga saham setiap harinya mulai dari harga pembukaan, penutupan, terendah, tertinggi.  Berikut langkah2 cara mencari return saham di Yahoo Finance : 1. Buka situs finance.yahoo.com 2. Ketikkan kode saham yang ingin anda hitung return sahamnya.  Misalnya anda ingin melihat return saham PWON, m...

LAPORAN HASIL OBSERVASI DESA DEMANGAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH

             A.    Sejarah Desa             Desa Demangan menurut cerita orang-orang tua dulunya adalah merupakan wilayah Perdikan dari Kadipaten Jepara. Di wilayah ini dijadikan Pademangan yang mana Pademangan itu mempunyai Kekuasaan atau wilayah yang terdiri dari beberapa Perdikan atau desa di sekitar wilayah Pademangan ini atau yang saat ini disebut sebagai kecamatan. Pada saat itu Pademangan juga mempunyai pelataran luas atau yang saat ini disebut alun-alun yang sekarang menjadi desa Platar.             Di Pademangan ini dipimpin oleh seorang Demang yang diangkat oleh Adipati Jepara. Adapun nama Demang yang dipercaya memimpin Pademangan itu bernama asli Dahlan Abu Sairi. Dan untuk mengingat jasanya, masyarakat menambahkan julukan Demang pada Dahlan Abu Sairi. Setelah beliau wafat di makamkan di desa tersebut dan menjadi cika...