Langsung ke konten utama

Investor Saham Lokal vs Investor Saham Asing

Di pasar saham Indonesia, saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak hanya diperdagangkan oleh para pemodal / investor dari lokal atau masyarakat Indonesia. Namun saham-saham di BEI juga dipedagangkan oleh pemodal asing. 

Asing disini maksudnya adalah investor asing (sekuritas asing, perorangan) yang memang menanamkan modal di pasar saham Indonesia atau sekuritas lokal tetapi dimiliki juga oleh asing. 

Memang porsi modal asing ini cukup besar di pasar saham Indonesia. Sebagian besar saham2 blue chip dimiliki oleh asing. Sehingga, atas dasar inilah di pasar saham asing selalu bisa 'menyetir' IHSG, terutama asing selalu bisa menggerakkan saham2 tertentu sesuka hati mereka.

Sebagai contoh, saham ASII dan TLKM dan beberapa saham blue chip lainnya pernah mengalami koreksi yang sangat tajam, padahal saat itu IHSG sedang naik tinggi. Hal ini terjadi karena porsi modal asing di kedua saham blue chip tersebut sangat dominan, sehingga kalau asing jual besar-besaran, ya sudah, para investor lokal tidak akan bisa melawan. Paling2 yang sudah beli ketika sahamnya koreksi, sahamnya akan nyangkut karena ternyata sahamnya nggak kunjung rebound, tapi justru turun lagi. 

Tapi kalau anda perhatikan saham2 lapis dua yang rata-rata dimiliki oleh pemodal lokal (investor lokal ritel), maka saham2 tersebut cenderung jauh lebih tahan terhadap koreksi (kecuali saham2 yang memang fundamentalnya jelek). 

Memang setiap saham pasti ada masanya untuk koreksi, karena tidak mungkin seorang trader membeli saham secara terus-menerus tanpa melakukan aksi profit taking sama sekali.

Namun sekali lagi, peran investor lokal inilah yang sebenarnya bisa menahan kejatuhan IHSG lebih dalam, karena selama ini ketika investor asing sedang jual besar2an, suka nggak suka anda pasti akan melihat kejutan saham yang tiba2 turun puluhan persen hanya dalam  hari. 

Terus, kenapa investor lokal dikatakan lebih mampu untuk menahan kejatuhan saham2 tertentu? 

Pertama, dikarenakan BEI gencar melakukan program sosialisasi Yuk Nabung Saham, maka ketika nantinya jumlah investor lokal bertambah banyaaaak, IHSG akan lebih tahan terhadap koreksi, arena konsep menabung saham, bukanlah trading namun terus menambah porsi modal secara berkala untuk diinvestasikan. 

I mean, kalau memang porsi suatu saham jauh lebih banyak dimiliki oleh investor lokal ketimbang asing, dan investor lokal banyak yang menabung saham (tidak terlalu sering menjual saham), maka saham tersebut tidak akan mudah turun terlalu drastis ketika investor asing menjual saham dalam jumlah besar. 

Selain itu, ciri2 investor ritel lokal biasanya cenderung lebih suka menahan saham daripada cepat menjual saham tertentu, ketika harganya turun. Hal ini dikarenakan investor ritel hanya menggunakan sedikit modal dari total asetnya untuk dibelikan saham. Tapi kalau investor ritel lokal kita jumlahnya sangat besar, maka efeknya juga pasti akan lebih terasa. 

Maka dari itu, sebenarnya kalau kita ingin saham-saham dan IHSG lebih tahan terhadap koreksi (terutama koreksi2 yang berlebihan), jumlah investor lokal ini harus diperbanyak. Bagi anda yang memiliki ketertarikan di dunia saham (trading dan investasi), anda bisa memulai belajar saham dan memahami analisis2 yang dibutuhkan untuk mendapat profit (teknikal maupun fundamental).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Cara Mencari Return Saham di Yahoo Finance

Data return saham merupakan salah satu data yang sering digunakan untuk kepentingan2 tertentu misalnya untuk analisa saham. Seperti yang pernah kita bahas di pos ini:  Pengertian Return Saham, Kegunaannya, Cara Menghitungnya , rumus return saham adalah:  Return saham = {(Pt-Pt-1)/ Pt-1} x 100% Atau secara gampangnya: {(harga saham hari ini - harga saham kemarin) / harga saham kemarin} x 100%. Itulah rumus return saham. Mencari return saham yang paling mudah bisa anda cari di situs Yahoo Finance.  Situs Yahoo Finance menyediakan data yang sangat lengkap untuk melihat dan menghitung data-data return saham dalam jangka panjang, karena Yahoo Finance menyediakan data2 historis harga saham setiap harinya mulai dari harga pembukaan, penutupan, terendah, tertinggi.  Berikut langkah2 cara mencari return saham di Yahoo Finance : 1. Buka situs finance.yahoo.com 2. Ketikkan kode saham yang ingin anda hitung return sahamnya.  Misalnya anda ingin melihat return saham PWON, m...

Cara Membeli Saham Perusahaan Go Public

Jika Anda bertanya: Bagaimana caranya trading? Bagaimana caranya membeli saham Indonesia? Dimana saya bisa membeli saham2 perusahaan go public?  Apakah saham2 Indonesia yang go public bisa dibeli melalui bank, melalui notaris, atau pergi langsung ke perusahaan yang bersangkutan untuk langsung membeli sahamnya? Tidak. Anda TIDAK BISA membeli saham2 tersebut  melalui cara2 tersebut. Kalau Anda ingin membeli saham perusahaan go public, Anda harus membelinya melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).  Caranya: membuka rekening saham (rekening efek) di kantor sekuritas di kota Anda atau kota terdekat.   Semua transaksi jual-beli saham go public terjadi HANYA di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan perdagangan transaksi saham.  Kalau Anda berniat trading saham, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah Anda membuka rekening efek terlebih dahulu. Karena tanpa memiliki rekening efek, dipastikan 100% Anda tidak bisa trading saham ...