Langsung ke konten utama

Bisakah Hidup dari Dividend Saham?

Saat melakukan invesrtasi saham, ada 2 hal yang diincar oleh investor: Pertumbuhan harga saham jangka panjang dan / atau dividen. Nah, anda pasti serin mendengar juga istilah dividend for living atau kalau kita terjemahkan artinya kira-kira hidup dari dividen. 

Saya pribadi juga pernah mendapatkan dari beberapa pembaca di web ini yang mulai berpikir untuk menginvestasikan modalnya di saham: "Pak Heze, apakah saya bisa investasi dan hidup hanya dari dividen saham saja?" 

Hidup dari dividen saham tentu saja bisa. Mengenai dividend for living, saya pernah membahasnya juga disini: Strategi Investasi Saham: Dividend For Living. Di pos ini, saya akan lebih masuk ke teknisnya. 

Hidup dari dividen saham tidak semudah yang anda bayangkan. Mengapa demikian? Anda harus paham dua hal: Dividen umumnya hanya dibagikan satu kali dalam satu tahun, dan kedua, modal kecil tidak akan bisa membuat anda dividend fo living. 

Jadi, sekalipun anda sudah menemukan saham yang benar2 bagus untuk dividend for living, tapi anda benar2 membutuhkan modal yang super besar agar anda bisa hidup dari dividenBaca juga: 7 Saham yang Layak untuk Investasi Seumur Hidup. Baca: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.

Saya berikan ilustrasinya. Disini saya akan menggunakan contoh perusahaan di Bursa Efek yang paling BESAR dan "BOROS" serta rutin membagi dividen yaitu PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). 

Katakanlah anda memiliki modal cukup besar, yaitu Rp300 juta. ITMG membagikan dividen tahun 2017 sebanyak 2 kali, yaitu di Bulan April 2017 sebesar 1.142 per saham, dan Bulan November 2017 sebesar 1.300 per saham. Harga saham ITMG berada di level Rp21.200. 

Sekarang coba perhatikan perhitungan dividen yang anda dapatkan dalam setahun jika anda memiliki saham ITMG dengan modal Rp300 juta. 


(Klik gambar untuk memperbesar)

Jadi dengan modal Rp305 juta dan jikaa ITMG harganya saat itu adalah Rp21.000, maka anda mendapatkan saham ITMG sebanyak 145 lot (asumsi fee beli adalah 0,17%).

Berarti dividen yang anda dapatkan di Bulan April adalah sebesar Rp16.587.150 (145 * 100 * 1.142). Sedangkan dividen yang anda dapatkan di Bulan November adalah sebesar Rp18.882.045 (145 * 100 * 1.300). 

Total dividen yang anda dapatkan dalam setahun adalah: Rp35.469.195 dipotong pajak 10%, berarti dividen bersih yang anda dapatkan adalah sebesar = Rp31.922.276.  Sedangkan, uang yang anda dapatkan dalam sebulan Rp2.660.000 (31.922.276 / 12).

Sekarang pertanyaan yang harus anda jawab adalah: Apakah dengan uang Rp2,6 juta per bulan anda sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup anda, dengan asumsi anda hanya memiliki penghasilan dari dividen saja? Apalagi kalau anda sudah berkeluarga.

Hanya anda yang bisa menjawab. Tapi tentunya, jumlah uang sekian bukanlah jumlah uang yang besar. Sedangkan jika anda membutuhkan biaya hidup Rp5 juta per bulan, maka anda harus investasi sebesar hampir Rp600 juta, agar nilai dividen yang anda terima mencapai Rp5 juta per bulan. 

Sudah paham sampai disini? 

Itu saya masih menggunakan asumsi perusahaan yang paling besar dan boros membagi dividen. Masalahnya, sejauh ini, saya juga belum pernah menemukan lagi perusahaan seperti ITMG yang selalu membagikan dividen sebesar itu. 

Kalaupun ada, misalnya GGRM yang pernah bagi dividen Rp2.600 per saham, maka harga sahamnya cenderung sangat tinggi. Kalau mau dapat saham dengan lot banyak, ya anda harus tunggu stock split. 

Artinya, kalau anda investasi dengan tujuan hidup dari dividen pada perusahaan2 lainnya seperti UNVR, BBRI, BBCA, yang dividennya jelas tidak sebesar ITMG dan GGRM, maka maka anda pasti membutuhkan modal lebih dari Rp300 juta untuk memenuhi kebutuhan hidup anda. 

Jadi, kalau anda memang benar2 ingin hidup dari dividen, maka ya anda harus punya modal besar. Terus, gimana kalau nggak punya modal besar?

Solusinya anda bisa mulai nabung saham. Baca juga: Penjelasan Cara Menabung Saham. Tapi kalau anda tidak punya keinginan untuk nabung saham, dan modal anda juga nggak gede2 amat, maka alangkah baiknya anda melakukan trading. Materi lengkap tentang panduan sukses trading juga banyak saya berikan disini: Cara Menemukan Saham Bagus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN HASIL OBSERVASI DESA DEMANGAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH

             A.    Sejarah Desa             Desa Demangan menurut cerita orang-orang tua dulunya adalah merupakan wilayah Perdikan dari Kadipaten Jepara. Di wilayah ini dijadikan Pademangan yang mana Pademangan itu mempunyai Kekuasaan atau wilayah yang terdiri dari beberapa Perdikan atau desa di sekitar wilayah Pademangan ini atau yang saat ini disebut sebagai kecamatan. Pada saat itu Pademangan juga mempunyai pelataran luas atau yang saat ini disebut alun-alun yang sekarang menjadi desa Platar.             Di Pademangan ini dipimpin oleh seorang Demang yang diangkat oleh Adipati Jepara. Adapun nama Demang yang dipercaya memimpin Pademangan itu bernama asli Dahlan Abu Sairi. Dan untuk mengingat jasanya, masyarakat menambahkan julukan Demang pada Dahlan Abu Sairi. Setelah beliau wafat di makamkan di desa tersebut dan menjadi cikal bakal desa Demangan. Selanjutnya dengan berjalannya waktu, setelah kemerdekaan Pademangan tadi dijadikan Desa yang diberi nama Desa Demangan sampai seka

Macam-macam Lembaga Penunjang Pasar Modal

Di pasar modal, terdapat berbagai macam lembaga penunjang pasar modal . Jadi, pasar modal bukan hanya berfungsi sebagai transaksi beli dan jual saham bagi masyarakat (trader dan investor), tetapi pasar modal juga terdiri dari lembaga penunjang pasar modal di dalamnya. Lembaga penunjang pasar modal terdapat dalam struktur. Anda bisa baca disini:  Struktur Pasar Modal Indonesia dan Penjelasannya. Di pasar modal terdapat Lembaga Penunjang Pasar Modal dan Profesi Penunjang Pasar Modal. Apa saja itu? Mari kita simak.  1.  Lembaga penunjang pasar modal  a. Biro Administrasi Efek (BAE) BAE bertugas melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Dengan kata lain, BAE merupakan pihak yang menyelenggarakan pencatatan pemilikan efek sesuai kontrak yang dibuat antara emiten dengan BAE. b. Kustodian Kustodian merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak lain,

Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan di Bursa Efek

Anda mungkin sering mendengar istilah indeks papan utama dan indeks papan pengembangan di Bursa Efek. Tapi... Apa arti kedua indeks tersebut? Indeks papan utama dan papan pengembangan termasuk dalam indeks saham di Indonesia. Anda bisa baca pos saya disini: Daftar Indeks Saham Indonesia.  Nah seluruh emiten yang go public di Indonesia, akan diklasifikasikan ke dalam indeks papan utama atau papan pengembangan. Indeks papan utama ditujukan untuk  perusahaan2 yang memiliki ukuran perusahaan (size) yang besar, serta memiliki track record kinerja yang baik. Contoh saham2 yang masuk indeks papan utama adalah saham2 blue chip seperti UNVR, BBRI, ASII, TLKM dan lain2.  Sedangkan indeks papan pengembangan ditujukan untuk perusahaan2 yang belum mampu memenuhi kriteria persyaratan di papan utama. Dalam hal ini, emiten2 yang masuk di papan pengembangan adalah emiten2 yang memiliki prospek bisnis yang bagus, akan tetapi masih belum menghasilkan profit dalam jangka panjang. Emiten2 di papan pengemb