Langsung ke konten utama

Pengertian dan Cara Menghitung Abnormal Return - Event Study

Ketika anda melakukan uji penelitian studi peristiwa / event study, anda harus mengetahui apa itu ABNORMAL RETURN. Tanpa mengetahui abnormal return, anda tidak akan bisa mengetahui hasil uji penelitian anda. 

Abnormal return dalam Bahasa Indonesia adalah return tidak normal. Maksudnya adalah, kelebihan return yang sesungguhnya terhadap return normal.  Menurut Jogiyanto (2013), return normal merupakan return ekspektasian atau return yang diharapkan investor. 

Dengan demikian, menurut Jogiyanto (2013), abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya dengan return ekspektasi. Return sesungguhnya adalah return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhdap harga saham sebelumnya. Sedangkan return ekspekstasi merupakan return yang harus diestimasi. 

Sedangkan menurut Tandelilin (2010), abnormal return merupakan selisih actual return dengan expected return yang dapat terjadi sebelum informasi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi setelah informasi diterbitkan. 

Dapat disimpulkan bahwa abnormal return merupakan return yang diterima investor tidak sama dengan return yang mereka harapkan karena ada kebocoran informasi. 

Untuk menghitung abnormal return, anda membutuhkan beberapa data. Ada beberapa tahapan untuk menghitung abnormal return: 

1. Menentukan return realisasi dengan formula sebagai berikut: 

2. Menentukan return pasar menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan:

3. Menentukan return ekspektasi 

Berikut rumus return ekspektasi menggunakan market model: 

Return ekspektasi dapat dicari menggunakan 3 model: 

1. Mean adjusted model 

Model ini menganggap return ekspektasi bernilai konstn yang sama dengan rata2 return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Periode estimasi merupakan periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa.

Kelebihan dari mean-adjusted model adalah model ini merupakan model yang paling sederhana, mudah dalam perhitungannya dan data-data yang diperlukan relatif sedikit. Sedangkan kekurangannya adalah kemampuan mendeteksi abnormal return model ini lebih lemah dibandingkan dengan model lain.

2. Market model

Ada 2 tahapan untuk menentukan return ekspektasi. Pertama, membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi. Kedua, menggunakan model ekspektasi tersebut untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan regresi Ordinary Least Square (OLS).

Kelebihan dari market model adalah model ini mempunyai kemampuan mendeteksi abnormal return yang lebih baik dibandingkan dengan model yang lainnya. Market model memiliki potensi untuk menghasilkan tes statistik yang lebih sederhana. 

Dengan menggunakan model ini akan dapat diperoleh model return ekspektasi yang mencerminkan karakteristik setiap sekuritas. Sedangkan kekurangannya adalah model ini rumit dan relatif lebih lama perhitungannya serta membutuhkan data-data yang lebih banyak

3. Market adjusted model 

Model ini menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return yang diestimasi sama dengan return indeks pasar. 

Kelebihan dari market adjusted model adalah model ini sederhana dan mudah dalam perhitungannya. Selain itu data-data yang digunakan relatif sedikit. 

Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan perioda estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Sedangkan kekurangannya adalah kemampuan mendeteksi abnormal return model ini lebih lemah dibandingkan dengan market model.

4. Menentukan abnormal return 

5. Menentukan rata-rata abnormal return

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Cara Mencari Return Saham di Yahoo Finance

Data return saham merupakan salah satu data yang sering digunakan untuk kepentingan2 tertentu misalnya untuk analisa saham. Seperti yang pernah kita bahas di pos ini:  Pengertian Return Saham, Kegunaannya, Cara Menghitungnya , rumus return saham adalah:  Return saham = {(Pt-Pt-1)/ Pt-1} x 100% Atau secara gampangnya: {(harga saham hari ini - harga saham kemarin) / harga saham kemarin} x 100%. Itulah rumus return saham. Mencari return saham yang paling mudah bisa anda cari di situs Yahoo Finance.  Situs Yahoo Finance menyediakan data yang sangat lengkap untuk melihat dan menghitung data-data return saham dalam jangka panjang, karena Yahoo Finance menyediakan data2 historis harga saham setiap harinya mulai dari harga pembukaan, penutupan, terendah, tertinggi.  Berikut langkah2 cara mencari return saham di Yahoo Finance : 1. Buka situs finance.yahoo.com 2. Ketikkan kode saham yang ingin anda hitung return sahamnya.  Misalnya anda ingin melihat return saham PWON, m...

LAPORAN HASIL OBSERVASI DESA DEMANGAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH

             A.    Sejarah Desa             Desa Demangan menurut cerita orang-orang tua dulunya adalah merupakan wilayah Perdikan dari Kadipaten Jepara. Di wilayah ini dijadikan Pademangan yang mana Pademangan itu mempunyai Kekuasaan atau wilayah yang terdiri dari beberapa Perdikan atau desa di sekitar wilayah Pademangan ini atau yang saat ini disebut sebagai kecamatan. Pada saat itu Pademangan juga mempunyai pelataran luas atau yang saat ini disebut alun-alun yang sekarang menjadi desa Platar.             Di Pademangan ini dipimpin oleh seorang Demang yang diangkat oleh Adipati Jepara. Adapun nama Demang yang dipercaya memimpin Pademangan itu bernama asli Dahlan Abu Sairi. Dan untuk mengingat jasanya, masyarakat menambahkan julukan Demang pada Dahlan Abu Sairi. Setelah beliau wafat di makamkan di desa tersebut dan menjadi cika...