Langsung ke konten utama

Target Take Profit Saham Ideal

Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis pos tentang strategi merubah target take profit saham. Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini: Merubah Target take Profit dan Cut Loss Saham. Memang dalam trading anda harus memiliki target yang jelas. Salah satunya, setelah anda membeli saham, anda harus tahu anda mau jual di harga berapa. Itulah pentingnya trading plan dalam trading. 

Setelah saya menulis pos tersebut, ada rekan trader yang bertanya melalui email: "Bung Heze, berapa target take profit ideal yang hendaknya kita tetapkan? Apakah saya harus menjual saham saat naik 5%. Atau saya menetapkan target ideal saat saham sudah naik 10%, atau berapa target take profit ideal menurut Bung Heze?"  

Saya tidak pernah bosan mengatakan pada anda bahwa dalam trading saham, anda harus menjadi trader yang fleksibel yang bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan dan dinamika harga saham.

Jadi sebenarnya (karena anda harus fleksibel), maka boleh saya katakan bahwa target take profit yang ideal ditentukan oleh anda sendiri. Tidak ada ukuran take profit yang absolut. 

Secara umum, memang target take profit untuk tiap-tiap jenis trader adalah sebagai berikut: 

Scalping trader. Target take profit adalah sekitar 5-10% dalam beberapa menit. Hal ini karena scalper cenderung mengincar profit yang besar dalam jangka pendek, maka trader disarankan untuk mencari saham-saham yang bisa naik cepat dalam menitan (biasanya adalah saham2 lapis tiga).  

Intraday trader. Target take profit intraday trader adalah 1-3% dalam jangka waktu harian- dua hari. Intraday trader hendaknya mengincar saham-saham yang risikonya rendah dengan membeli saham2 yang likuid dan mudah naik dalam 1 hari. Baca juga: Strategi Mencari Saham Bagus untuk Trading Harian. 

Trader dibawah satu minggu. Trader ini bisa mengincar profit hingga 5% dari trading jangka pendek. Target profit ini bisa anda tetapkan lebih tinggi dibandingkan intraday trader. 

Swing trader. Swing trader bisa menetapkan target take profit 5-20% dalam jangka waktu mingguan sampai sebulan. 

Pada umumnya, target-target profit ini sering menjadi patokan trader. Sebagai contoh, saya sering menemukan banyak swing trader yang mengincar keuntungan 10% untuk jangka waktu sebulan. Jadi kalau saham belum naik 10%, maka trader tidak menjual sahamnya. Boleh saja.

Namun target-target seperti ini bukan berarti adalah target take profit yang absout untuk anda. Menentukan target take profit ideal harus ergantung dari sudut pandang anda sebagai seorang analis untuk anda sendiri. 

Anda boleh saja menetapkan take profit untuk scalping trading "hanya" 2-3% dari harga beli anda. Atau anda bisa menetapkan profit 4% untuk intraday trading. Anda bisa menetapkan profit diatas 20% untuk swing trading. 

Target take profit yang ideal hanya anda yang menentukannya sendiri, karena semua itu bergantung dari pengalaman trading yang anda jalankandi pasar saham. 

Jadi kalau ada trader yang bertanya: "Pak Heze kenapa terkadang menemukan swing trader cuma incar untung 4%? Swing trader kan harusnya incar untung yang lebih besar?"

Maka saya pribadi tidak bisa menyalahkan target tersebut, karena setiap trader memiliki pertimbangan kenapa menjual saham dengan target 4%, atau bahkan lebih tinggi dari itu. 

Kalau ada trader yang mengatakan bahwa anda harus take profit sebanyak 5% dari harga jual anda. Anda harus tunggu saham anda naik 10%, maka cara ini bukanlah cara yang benar dalam trading. Hal ini hanya akan membuat anda terpaku pada suatu target, di mana target tersebut belum tentu sesuai dengan karakter trading anda. 

Mulai sekarang, ciptakanlah target take profit yang ideal untuk anda sendiri. Anda tidak perlu menetapkan target yang terlalu kaku, terlalu baku dan absolut. Dengan mengalami trading dan belajar saham secara terus-menerus, anda akan tahu sendiri target take profit yang ideal untuk anda. 

Anda tidak perlu memaksakan melakukan take profit di harga yang terlalu tinggi (yang menjadi anggapan ideal kebanyakan orang), kalau memang anda belum bisa melakukannya dan anda masih dalam tahap belajar. 

Belajar saham harus dilakukan dengan perlahan, dan anda harus menikmati setiap proses dari trading yang anda lakukan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Ciri-ciri Saham yang Menguntungkan

Memilih (screening) saham adalah salah satu bagian terpenting dari trading yang harus anda lakukan secara mandiri.  Dalam praktiknya, banyak trader hanya ingin dapat untung cepat di saham, namun sayangnya trader sering mengabaikan pentingnya screening saham.  Padahal dengan jumlah saham di Bursa Efek yang sangat banyak, tidak sedikit saham2 yang punya risiko tinggi, dan tidak menguntungkan trader. Sehingga, kalau anda mengabaikan screening saham, anda tidak akan bisa mengetahui saham2 mana yang menguntungkan untuk anda.  Baca juga: Cara Cepat Screening Saham . Dalam trading saham, a da beberapa ciri-ciri saham yang menguntungkan yaitu sebagai berikut:  1. Mudah dianalisa dengan analisis chart Saham yang menguntungkan adalah saham yang mudah anda baca analisanya melalui analisa grafik (chart). Di dalam trading, analisis utama yang harus anda pakai adalah analisis teknikal. Sehingga, kalau anda bisa menerapkan analisa teknikal untuk mencari saham2 yang akan naik, maka...

Cara Mencari Return Saham di Yahoo Finance

Data return saham merupakan salah satu data yang sering digunakan untuk kepentingan2 tertentu misalnya untuk analisa saham. Seperti yang pernah kita bahas di pos ini:  Pengertian Return Saham, Kegunaannya, Cara Menghitungnya , rumus return saham adalah:  Return saham = {(Pt-Pt-1)/ Pt-1} x 100% Atau secara gampangnya: {(harga saham hari ini - harga saham kemarin) / harga saham kemarin} x 100%. Itulah rumus return saham. Mencari return saham yang paling mudah bisa anda cari di situs Yahoo Finance.  Situs Yahoo Finance menyediakan data yang sangat lengkap untuk melihat dan menghitung data-data return saham dalam jangka panjang, karena Yahoo Finance menyediakan data2 historis harga saham setiap harinya mulai dari harga pembukaan, penutupan, terendah, tertinggi.  Berikut langkah2 cara mencari return saham di Yahoo Finance : 1. Buka situs finance.yahoo.com 2. Ketikkan kode saham yang ingin anda hitung return sahamnya.  Misalnya anda ingin melihat return saham PWON, m...