Langsung ke konten utama

Trading Saham Modal Besar, Siapkah Anda?

Di beberapa pos yang pernah saya tulis di web Saham Gain ini, saya seringkali memberikan saran pada anda, agar anda selalu memulai trading dengan modal sekecil mungkin. Baca tulisan2 saya disini: Modal Minimal Trading / Investasi Saham. Modal Kecil untuk Trading / Investasi Saham. 

Tapi tentu saja, setelah anda berkembang, anda bisa menghasilkan untung, anda tidak mungkin trading dengan modal yang sama terus. Percayalah, di suatu waktu pasti anda punya keinginan untuk menambah modal anda. 

Jika anda harus trading dengan modal besar, apakah anda sudah siap? 

Harus saya akui, trading dengan modal besar memiliki banyak sekali keuntungan. Salah satunya adalah: Anda hanya perlu persentase profit yang lebih kecil, untuk mendapatkan nominal profit yang besar, dibandingkan kalau anda pakai modal kecil.

Sebagai contoh, kalau anda punya modal Rp2 juta, dan anda mengincar keuntungan Rp500 ribu dari satu saham yang anda beli, maka anda harus bisa profit sebesar 25%. Andaikan anda beli saham di harga 1.000, maka anda harus jual di 1.250 agar profitnya kurang lebih-lah Rp500 ribu. 

Nah, kalau anda mau profit segede itu, tentu saja jangka waktu trading anda harus jauh lebih lama. Masalahnya, tidak mudah juga mencari saham yang bisa naik 25%, apalagi kalau anda tipe trading jangka pendek. 

Sedangkan kalau anda punya duit katakanlah Rp100 juta, lalu anda beli saham di harga 1.000, maka kalau anda ingin profit sebesar Rp500 ribu, anda hanya butuh jual saham anda naik ke 1.010 alias anda hanya perlu anda anda naik kurang lebih 0,5% saja. 

Persoalan selanjutnya, trading dengan modal besar itu juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena semakin besar modal yang anda pakai, psikologis anda juga harus lebih siap. 

Karena sebenarnya kalau anda kelola modal besar, itu berarti anda harus sudah siap naik level dalam trading. Kalau anda belum siap naik level (anda sering rugi dan sebagainya), lalu anda nekad trading dengan modal jumbo, hal ini bisa sangat berbahaya untuk anda. 

Oleh karena itu, agar anda siap trading dengan modal besar, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan: 

1. Menambah modal secara bertahap 

Trading dengan modal besar tidak bisa dilakukan secara langsung. Strateginya, anda harus menambah modal perlahan. Misalnya anda ingin trading dengan modal Rp100 juta. Maka anda harus memulai dulu dengan modal kecil, misalnya Rp3 juta. 

Kalau anda mau tambah modal, ada baiknya anda menambah modal bertahap. Jangan langsung menambah modal dalam porsi yang jumbo. Anda harus mematangkan psikologis anda dulu, dengan praktik2 trading, sebelum anda mengelola modal besar. 

2. Anda siap secara skill trading 

Tambah modal anda jika anda sudah siap secara skill. Artinya, anda sudah bisa menginterpretasikan analisa teknikal untuk mendapatkan profit, bukan hanya bisa membaca indikator saja. 

Kalau anda belum bisa mempraktikkan analisa2 untuk mendapatkan untung, jangan berangan-angan untuk menambah modal, dan mengelola modal lebih besar. Kemampuan trader mengelola modal besar, faktor utamanya ditentukan oleh skill trading (kemampuan trader untuk dapat untung konsisten di saham). 

Anda yang ingin bisa mempraktikkan analisa2 teknikal untuk mendapatkan profit konsisten, anda bisa mendapatkan materinya disini: Buku Saham. 

3. Anda sudah bisa untung dengan modal kecil 

Apakah dengan modal kecil, anda sudah bisa dapat untung? Anda harus jawab pertanyaan ini. Logikanya, kalau dengan modal kecil anda belum bisa untung, jangan berharap bisa untung dengan modal besar.

Jika dengan modal kecil anda belum bisa untung, jangan nekad menambah modal. Itu artinya, anda belum siap mengelola modal yang lebih besar. 

3. Selalu mulai dengan modal kecil 

Kalau anda masih pemula, selalu mulai dengan modal kecil. Meskipun sebelumnya anda sudah belajar banyak indikator. Anda sudah melakukan virtual trading dan anda untung terus. Tapi sebagai pemula, anda tidak boleh nekad memulai dengan modal puluhan juta. Anda harus bisa untung konsisten dulu dengan modal kecil. 

Terkait bagaimana cara manajemen modal, cara diversifikasi trading yang benar, panduan menyusun trading plan untuk mendapatkan untung konsisten, anda bisa mendapatkan praktik2nya disini: Belajar Saham Pemula - Expert. 

Mayoritas trader saham yang menggunakan modal besar untuk trading, seringkali mengalami kerugian yang besar di saham. Hal ini karena trader sebenarnya belum siap mengelola duit gede di saham. 

Namun trader hanya bondo nyali alias nekad, hanya pingin cepat profit, tidak sabaran ingin trading. Tapi sayangnya skill trading yang dimiliki trader masih sangat minim. 

Maka dari itu, kesiapan anda dalam mengelola modal lebih besar di trading ditentukan oleh beberapa hal utama: Anda sudah bisa membaca dan menginterpretasikan analisa teknikal ke dalam trading, anda sudah bisa dapat untung dengan modal kecil, anda sudah tahu cara mengontrol kerugian di saham. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN HASIL OBSERVASI DESA DEMANGAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH

             A.    Sejarah Desa             Desa Demangan menurut cerita orang-orang tua dulunya adalah merupakan wilayah Perdikan dari Kadipaten Jepara. Di wilayah ini dijadikan Pademangan yang mana Pademangan itu mempunyai Kekuasaan atau wilayah yang terdiri dari beberapa Perdikan atau desa di sekitar wilayah Pademangan ini atau yang saat ini disebut sebagai kecamatan. Pada saat itu Pademangan juga mempunyai pelataran luas atau yang saat ini disebut alun-alun yang sekarang menjadi desa Platar.             Di Pademangan ini dipimpin oleh seorang Demang yang diangkat oleh Adipati Jepara. Adapun nama Demang yang dipercaya memimpin Pademangan itu bernama asli Dahlan Abu Sairi. Dan untuk mengingat jasanya, masyarakat menambahkan julukan Demang pada Dahlan Abu Sairi. Setelah beliau wafat di makamkan di desa tersebut dan menjadi cikal bakal desa Demangan. Selanjutnya dengan berjalannya waktu, setelah kemerdekaan Pademangan tadi dijadikan Desa yang diberi nama Desa Demangan sampai seka

Macam-macam Lembaga Penunjang Pasar Modal

Di pasar modal, terdapat berbagai macam lembaga penunjang pasar modal . Jadi, pasar modal bukan hanya berfungsi sebagai transaksi beli dan jual saham bagi masyarakat (trader dan investor), tetapi pasar modal juga terdiri dari lembaga penunjang pasar modal di dalamnya. Lembaga penunjang pasar modal terdapat dalam struktur. Anda bisa baca disini:  Struktur Pasar Modal Indonesia dan Penjelasannya. Di pasar modal terdapat Lembaga Penunjang Pasar Modal dan Profesi Penunjang Pasar Modal. Apa saja itu? Mari kita simak.  1.  Lembaga penunjang pasar modal  a. Biro Administrasi Efek (BAE) BAE bertugas melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Dengan kata lain, BAE merupakan pihak yang menyelenggarakan pencatatan pemilikan efek sesuai kontrak yang dibuat antara emiten dengan BAE. b. Kustodian Kustodian merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak lain,

Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan di Bursa Efek

Anda mungkin sering mendengar istilah indeks papan utama dan indeks papan pengembangan di Bursa Efek. Tapi... Apa arti kedua indeks tersebut? Indeks papan utama dan papan pengembangan termasuk dalam indeks saham di Indonesia. Anda bisa baca pos saya disini: Daftar Indeks Saham Indonesia.  Nah seluruh emiten yang go public di Indonesia, akan diklasifikasikan ke dalam indeks papan utama atau papan pengembangan. Indeks papan utama ditujukan untuk  perusahaan2 yang memiliki ukuran perusahaan (size) yang besar, serta memiliki track record kinerja yang baik. Contoh saham2 yang masuk indeks papan utama adalah saham2 blue chip seperti UNVR, BBRI, ASII, TLKM dan lain2.  Sedangkan indeks papan pengembangan ditujukan untuk perusahaan2 yang belum mampu memenuhi kriteria persyaratan di papan utama. Dalam hal ini, emiten2 yang masuk di papan pengembangan adalah emiten2 yang memiliki prospek bisnis yang bagus, akan tetapi masih belum menghasilkan profit dalam jangka panjang. Emiten2 di papan pengemb