Langsung ke konten utama

Saham yang Mudah Naik

Di pasar saham, ada banyak sekali tipikal saham. Ada saham yang downtrend sebentar lalu naik lagi. Ada yang sahamnya turun berkepanjangan. Ada yang sahamnya naik terus tapi kemudian di ujung tren naik, sahamnya menjadi trendless.. 

Dan masih banyak tipikal saham, yang tentu tidak mungkin saya sebutkan satu per satu di pos ini. Soalnya kalau anda praktik trading sendiri, anda pasti nanti akan memahami apa yang saya maksudkan dengan tipikal2 saham tersebut. 

Nah, satu tipe saham yang sering diincar oleh trader, terutama swing trader dan positioning trader (trader jangka menengah) adalah saham2 yang mudah naik setelah turun drastis.

Perhatikan kata kuncinya: "Turun dratis". Anda mungkin sudah sering menemukan saham2 yang bisa technical rebound dalam jangka pendek (beberapa hari) setelah koreksi. Anda bisa praktikkan juga cara menemukan saham2 diskon dalam jangka pendek disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon.   

Namun bagaimana kalau anda menemukan kondisi market (IHSG) yang turun terus selama berbulan-bulan, di mana mayoritas saham menjadi sangat murah. Memang kondisi IHSG mengalami koreksi panjang tidaklah sering terjadi

Tentu saja kita nggak berharap IHSG koreksi panjang sampai berbulan-bulan, karena koreksi IHSG dalam waktu lama ini menunjukkan bahwa ekonomi kita maupun dunia sedang ada guncangan. 

Tetapi suka nggak suka, kita terkadang akan melalui siklus-siklus yang kurang mengenakkan ini. Kalau biasanya saya bisa dapat profit tiap bulan, pada saat terjadi koreksi IHSG yang panjang, ekonomi lesu, maka saya harus menahan diri untuk trading, bahkan sampai sebulan lebih..

Di satu sisi, sebenarnya IHSG yang turun berbulan-bulan ini justru bisa menjadi peluang yang besar untuk anda. Karena saat saham sudah BENAR-BENAR MURAH, dan IHSG pulih, maka saham-saham akan beterbangan dalam jangka waktu yang lebih panjang, bukan hanya sekedar technical rebound sesaat.  

So katakanlah saham INDF sebelum turun harganya 6.700, tapi karena IHSG lesu, INDF turun sampai 4.800. Anda bisa bayangkan dari harga 6.700 turun ke 4.800 itu turunnya nggak main2. Karena kalau koreksi biasa, umumnya saham hanya akan turun 100-300 poin. 

Namun di titik murah-murahnya harga ini, justru anda dan saya bisa menjadikan saham2 ini sebagai lumbung panen untuk jangka yang lebih panjang. Jadi kita simpan di harga yang sangat murah, dan hold saja sampai harganya bener2 terbang. 

Maka bukan tidak mungkin dalam kurun waktu lebih singkat, anda akan "kaya mendadak" karena anda dapat kenaikan harga saham yang super drastis, yang mungkin belum pernah anda dapatkan sebelumnya. 

Pasar saham kita sendiri pernah mengalami koreksi besar atau istilah MARKET CRASH / BIG CORRECTION, yaitu pada saat-saat sebagai berikut:

- Kondisi IHSG tahun 1998 (krisis moneter)
- IHSG tahun 2008 (krisis Subprime Mortgage AS dan guncangan ekonomi global)
- IHSG tahun 2015 (Akhir April - September) 
- IHSG tahun 2018 (Maret - Oktober)

Anda bisa googling2 tentang kondisi2 IHSG diatas, atau anda bisa baca-baca lagi Ulasan Market yang sering saya tulis di web Saham Gain ini.  

Memang koreksi panjang nggak sering terjadi, tapi sekali terjadi koreksi besar, nyaris semua akan akan jatuh ke titik terendahnya dalam beberapa tahun.

Pertanyaanya: Saham apa yang mudah pulih dengan cepat setelah crash market

Harus saya akui, kalau IHSG sudah pulih mayoritas saham bakalan naik lagi, nggak peduli sektor apapun itu. Soalnya mayoritas saham sudah benar2 diskon, baik secara teknikal maupun price earning ratio-nya. 

Yup, tapi tidak semua saham akan naik dengan cepat, meyakinkan, dan memberikan potensi return yang sangat besar dalam kurun waktu beberapa bulan.      

Saham-saham yang mudah naik setelah terjadi kelesuan IHSG, pada umumnya adalah saham2 yang ada di sektor: 

- Consumer goods
- Perbankan
- Beberapa saham blue chip selain sektor2 diatas  

Selama menjalani trading, saya sudah mengalami beberapa kali mengalami kondisi market crash beberapa kali, dan sektor saham2 yang saya sebutkan diatas ini adalah saham2 yang bakalan naik lebih cepat, meyakinkan, dibandingkan sektor2 lain.   

Saham2 consumer goods yang seringkali cepat pulih setelah crash market adalah: ICBP, UNVR, INDF, HMSP, GGRM. 

Saham2 perbankan yang sangat cepat pulih setelah IHSG drop: BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, BBTN. 

Beberapa sahan blue chip juga naik dengan cepat setelah IHSG pulih yaitu saham-saham: ASII dan TLKM. 

Saya pernah menyimpan beberapa saham seperti TLKM dan BBRI di harga murah ketika terjadi market crash, dan setelah market crash berakhir, saham2 ini akan naik lagi sampai diatas 30% dalam beberapa bulan.  

Bagaimana dengan sektor infrastruktur, mining, jasa, konstruksi / properti Pak Heze? Tanya anda

Seperti yang saya tuliskan, bahwa mayoritas saham yang sebelumnya koreksi tajam bakalan naik kalau IHSG sudah pulih. Namun kenaikan saham2 consumer dan perbankan ini biasanya akan lebih mantap.  

Karena kepercayaan trader/investor terhadap saham2 consumer goods itu sebenarnya cukup tinggi. Hal ini karena consumer goods akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Jika kondisi ekonomi membaik, maka daya beli masyarakat akan meningkat lagi, sehingga efek pertama yang akan terkena adalah saham2 consumer goods duluan. 

Demikian juga dengan perbankan. Perbankan ini sangat 'sensitif' terhadap isu2 ekonomi. Kalau ekonomi membaik, saham2 perbankan pasti akan diborong lagi besar2an. Apalagi beberapa saham bank blue chip kita, selalu diminati oleh investor asing kalau harganya udah turun (seperti BBCA, BBRI dan kawan2). 

Jadi kalau suatu waktu kita menemukan kondisi IHSG yang turun / crash market entah alasan apapun itu, pilihlah saham2 consumer goods, saham2 perbankan itu tadi, dan anda juga bisa pilih beberapa saham blue chip seperti ASII dan TLKM untuk dikoleksi, simpan dan jual di harga yang mahal.

Nah, kalau anda udah mengalami minimal satu kali crash market atau bahkan beberapa kali seperti saya, anda pasti sudah memahami pergerakan saham2 yang potensial saat IHSG pulih. 

Untuk anda yang belum pernah mengalami downtrend panjang IHSG, setidaknya pos ini sudah memberikan gambaran pada anda untuk memilih saham.     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mencari Nilai Dividen di Laporan Keuangan

Dividen adalah salah satu return yang ingin dicapai oleh trader maupun investor. Terkait pembayaran dividen ini, banyak rekan2 yang bertanya pada saya: "Pak Heze, gimana cara mencari nilai dividen perusahaan di laporan keuangan? Apakah bisa kita melihatnya melalui laporan keuangannya ?"  Tentu saja bisa. Anda yang ingin melihat nilai dividen yang dibayarkan perusahaan, pertama-tama anda perlu mengunduh laporan keuangan perusahaan yang anda cari melalui situs IDX. Baca langkah-langkahnya disini: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan.  Setelah anda download laporan keuangan yang anda cari, anda buka file PDF-nya. Katakanlah kita mau mencari nilai dividen pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Maka kita download laporan keuangannya. Untuk mempermudah contohnya, anda bisa buka file PDF laporan keuangan TLKM disini: Contoh Laporan Keuangan TLKM.  Untuk mencari nilai dividen, langkah2nya sebagai berikut:  1. Buka laporan ekuitas (kalau pada contoh TLKM, ada d...

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Strategi Trading Saham Jangka Pendek

Trading jangka pendek merupakan strategi trading yang paling banyak, paling sering diaplikasikan trader saham. Fluktuatif naik-turunnya saham yang anda amati sehari-hari dikarenakan adanya para trader jangka pendek yang memanfaatkan momentum untuk take profit dalam jangka yang lebih singkat.  Strategi trading saham jangka pendek memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihan trading jangka pendek yang paling sering diincar trader adalah keuntungan yang relatif lebih cepat, ketimbang harus hold saham terlalu lama.      Trading jangka pendek sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam strategi. Jadi dalam praktiknya, kalau anda menyebut istilah 'trading jangka pendek', maka strategi2nya nggak bisa disama-ratakan.  Ada beberapa strategi trading jangka pendek yang sering diterapkan dalam trading saham, yaitu sebagai berikut:    1. Trading menitan / scalping trading Strategi ini merupakan strategi trading dengan jangka waktu yang paling pendek. Anda me...