Langsung ke konten utama

Saham 100 Rupiah untuk Trading

Beberapa waktu lalu, ada seorang trader saham yang bertanya ke saya: "Bung Heze, ada rekomendasi saham murah yang harganya di kisaran Rp100 buat trading? Modal saya masih kecil, jadi belum bisa beli saham-saham yang harganya agak tinggi".

Menanggapi pertanyaan tersebut, maka saya akan menjawabnya di pos ini. Sekaligus saya juga ingin sharing tentang 'saham-saham nominal rendah' dari sisi return dan risikonya pada anda para trader. 

Sebagai seorang trader, saya menyarankan pada anda untuk tidak hanya mencari saham yang nominal harganya kecil, tapi carilah juga yang sahamnya bagus alias layak buat trading. 

Carilah saham murah yang layak untuk trading, bukan hanya sekedar saham yang murah, tapi murahan. Saya pernah bahas analisanya disini: Saham Murah yang Bagus untuk Trading. 

Kalau anda mau mencari saham-saham yang harganya Rp100-an buat trading, ada beberapa fakta tentang saham murah yang harus anda pahami: 

1. Saham yang harga (nominal)-nya rendah, umumnya adalah saham2 gorengan 

Di pos ini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia, saya menuliskan bahwa salah satu ciri saham gorengan adalah nominal harganya rendah, karena saham2 yang harganya rendah cenderung lebih mudah dinaik-turunkan oleh bandar, ketimbang harga saham yang agak tinggi dengan volume dan transaksi yang stabil. 

Saham2 yang harganya rendah juga banyak yang tidak likuid alias saham gorengan. Di mana saham2 tersebut dapat naik cepat dalam waktu singkat, dan turun puluhan persen dalam waktu singkat juga. 

Lalu anda nyeletuk: "Kalo gitu kan tinggal manfaatin aja untuk scalping kan gampang"

Well, masalahnya nggak semudah itu. Saham2 yang harganya sangat murah, tidak likuid, sahamnya memiliki pola grafik yang berantakan, sehingga tidak dapat dianalisa dengan layak menggunakan analisa teknikal. 

Banyak trader yang ujung2nya malah jadi spekulan karena sebenarnya trader nggak tahu kenapa beli saham tersebut, analisanya apa dan hanya asal milih saham pokoknya murah.  

Di satu sisi, trader bisa dapat profit cepat, tapi di sisi lain, potensi loss-nya jauh lebih besar. Saya sering menerima cerita dari trader2 pemula yang mengalami kerugian besar di saham, karena trader hanya mengincar saham2 murah yang risikonya tinggi, tanpa mempelajari inti analisa teknikal dan screening saham itu sendiri. 

Kalau anda mau mempraktikkan trading cepat, anda harus melakukan analisa dan pemilihan saham yang benar. Saya sudah membahas analisa2nya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Memang ada saham-saham yang harganya rendah tapi bid-offernya tetap banyak. Contohnya? Anda bisa perhatikan sahamnya BKSL, TRAM waktu real time trading. Perhatikan bid-offernya yang tetap tebal selama jam trading.

Tapi perlu anda ingat juga, bahwa saham2 yang harganya murah ini tetap memiliki risiko fluktuatif yang lebih besar, dan pergerakan harga yang tidak pasti. 

Apalagi jika saham-saham murah ini, 'murahnya' karena downtrend / tren turun berkepanjangan, maka pola pergerakan saham2 seperti ini jauh lebih berbahaya untuk trader, terutama untuk swing trader. 

2. Saham Rp100, apakah fundamentalnya bagus? 

Logikanya, kalau ada saham yang sudah beberapa tahun melantai di Bursa, dan sahamnya cuma berada di harga Rp100 saja, maka fundamental perusahaan tersebut patut dipertanyakan. 

Saham2 yang fundamentalnya benar2 bagus, sahamnya likuid, harganya akan terus diburu trader, investor, ditransaksikan lebih sering, sehingga harganya akan terus naik dalam jangka panjang. Perhatikan saham2 blue chip misalnya, di mana beberapa saham blue chip sampai melakukan stock split karena harganya naik terus. 

Nah, kalau anda menemukan saham yang harganya Rp100 per saham, plus sahamnya nggak likuid, fundamentalnya juga nggak jelas, apakah anda mau tetap spekulasi dengan membeli saham2 tersebut? 

Terlebih lagi, kalau anda punya tujuan nabung saham (sekarang juga banyak orang yang mulai coba nabung saham), maka saham-saham seperti ini tentu nggak layak untuk dibeli. Nabung saham bukan hanya soal beli saham murah, tapi juga beli saham yang fundamentalnya bagus. 

Saya juga menyarankan pada anda khususnya trader pemula yang memulai trading dengan modal kecil... Kalau anda mau memulai trading, mulailah dengan modal paling tidak Rp1 juta. Jangan Rp100 ribu.. 

Ya sebenarnya bisa saja anda beli saham dengan duit Rp100. Tapi dengan modal sekecil itu, ujung2nya anda pasti akan cari saham2 yang nominalnya rendah itu tadi, karena modal Rp100 ribu tentu tidak bisa anda gunakan untuk beli saham yang harganya Rp3.000 per saham. Padahal, saham2 seperti ini mayoritas kualitasnya jelek untuk seorang trader. 

Sebaliknya, jika anda memiliki modal minimal Rp1-3 juta untuk trading, anda bisa memilih saham2 yang lebih layak. Toh, sebenarnya banyak saham murah (nggak harus Rp100 juga) yang bagus yang terjangkau dengan modal Rp1-3 juta. Baca juga: Daftar Saham Bagus Harga Murah

Dengan mengincar saham yang layak trading, anda juga bisa belajar analisa teknikal melalui praktik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Cara Mencari Return Saham di Yahoo Finance

Data return saham merupakan salah satu data yang sering digunakan untuk kepentingan2 tertentu misalnya untuk analisa saham. Seperti yang pernah kita bahas di pos ini:  Pengertian Return Saham, Kegunaannya, Cara Menghitungnya , rumus return saham adalah:  Return saham = {(Pt-Pt-1)/ Pt-1} x 100% Atau secara gampangnya: {(harga saham hari ini - harga saham kemarin) / harga saham kemarin} x 100%. Itulah rumus return saham. Mencari return saham yang paling mudah bisa anda cari di situs Yahoo Finance.  Situs Yahoo Finance menyediakan data yang sangat lengkap untuk melihat dan menghitung data-data return saham dalam jangka panjang, karena Yahoo Finance menyediakan data2 historis harga saham setiap harinya mulai dari harga pembukaan, penutupan, terendah, tertinggi.  Berikut langkah2 cara mencari return saham di Yahoo Finance : 1. Buka situs finance.yahoo.com 2. Ketikkan kode saham yang ingin anda hitung return sahamnya.  Misalnya anda ingin melihat return saham PWON, m...

LAPORAN HASIL OBSERVASI DESA DEMANGAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH

             A.    Sejarah Desa             Desa Demangan menurut cerita orang-orang tua dulunya adalah merupakan wilayah Perdikan dari Kadipaten Jepara. Di wilayah ini dijadikan Pademangan yang mana Pademangan itu mempunyai Kekuasaan atau wilayah yang terdiri dari beberapa Perdikan atau desa di sekitar wilayah Pademangan ini atau yang saat ini disebut sebagai kecamatan. Pada saat itu Pademangan juga mempunyai pelataran luas atau yang saat ini disebut alun-alun yang sekarang menjadi desa Platar.             Di Pademangan ini dipimpin oleh seorang Demang yang diangkat oleh Adipati Jepara. Adapun nama Demang yang dipercaya memimpin Pademangan itu bernama asli Dahlan Abu Sairi. Dan untuk mengingat jasanya, masyarakat menambahkan julukan Demang pada Dahlan Abu Sairi. Setelah beliau wafat di makamkan di desa tersebut dan menjadi cika...