Langsung ke konten utama

Istilah-istilah dalam Trading Saham

Anda yang sedang mempelajari analisa teknikal, memilih saham buat trading dengan cara membaca rekomendasi saham dari para analis sekuritas, maka anda pasti akan sering menemukan istilah2 rekomendasi yang terkadang masih asing untuk anda. 

Misalnya ada istilah seperti buy on weakness, trading buy dan lain2. Apa arti istilah2 tersebut? Bagaimana cara membaca istilah2 rekomendasi saham dalam trading? Mari kita bahas istilah-istilah dalam saham, khususnya untuk membaca rekomendasi saham analis: 

1. Buy 

Kondisi ini menyarankan anda untuk membeli saham pada harga tertentu support atau level breakout tertentu yang sudah ditetapkan oleh analis saham, di mana saham tersebut punya potensi naik.  

2. Sell

Anda disarankan untuk menjual saham pada harga tertentu yang diberikan, karena saham tersebut punya potensi untuk turun / koreksi. 

3. Hold 

Anda disarankan untuk menyimpan saham yang sudah anda pegang (tidak membeli lagi atau menjual saham anda). Sedangkan anda yang tidak memiliki saham tersebut, anda disarankan untuk membeli di waktu yang tepat (wait and see)

4. Wait and see

Anda disarankan untuk tidak membeli saham apapun, dan hanya memantau saham2 tertentu yang diberikan analis, menunggu rekomendasi analis lebih lanjut. 

5. Neutral

Tidak ada keputusan / saran untuk suatu saham baik buy ataupun sell 

5.  Buy on weakness (BOW)

Anda disarankan untuk wait and see terhadap saham yang direkomendasikan, sambil menunggu harga saham turun hingga mencapai titik harga rendah / terendah yang berpotensi menjadi titik technical reboundnya. Disitulah anda mmebeli sahamnya. 

Jadi secara sederhana, BOW menyarankan anda untuk membeli saham di harga support / di harga rendah secara teknikal. Baca juga: Praktik Cara Membaca Saham Diskon & Murah

6. Speculative Buy 

Kondisi ini terjadi ketika analis menilai bahwa saham sudah berada di titik support, namun masih ada 2 kemungkinan yaitu: Saham akan technical rebound atau lanjut turun dibawah supportnya. Ini adalah rekomendasi beli yang bersifat spekulatif, karena anda akan menghadapi risiko saham akan turun lebih lanjut. Rekomendasi ini cocok untuk trader risk taker. 

7. Trading buy

Kondisi ini terjadi saat analis menilai bahwa saham masih punya potensi melanjutkan kenaikan, namun terbatas. 

Anda disarankan untuk membeli saham di harga resisten tertentu, karena saham tersebut memiliki potensi melanjutkan kenaikan dalam jangka pendek. Namun, anda harus memperhatikan titik2 resisten terdekatnya yang disarankan analis untuk take profit. 

8. Strong buy

Kondisi ini digunakan ketika analis yakin bahwa suatu saham memiliki potensi naik yang signifikan dalam jangka waktu yang lebih pendek. Strong buy berbeda dengan buy. Pada strong buy, analis memprediksi bahwa saham tersebut bisa naik lebih signifikan dalam jangka waktu lebih cepat. Pada kondisi ini,anda disarankan membeli saham yang direkomendasikan.  

9. Strong sell

Kondisi ini digunakan saat anlis yakin bahwa saham memiliki potensi turun yang signifikan dalam jangka waktu lebih pendek. Anda disarankan untuk menjual (sell) 

10. Buy on breakout (BOB)

Anda disarankan untuk membeli saham ketika harga saham berhasil menembus titik resisten tertentu alias breakout, karena analis memprediksi bahwa saham yang menembus garis resisten akan berpotensi untuk melanjutkan kenaikan

11. Sell on strengh (SOS)

Harga saham menyentuh dan menguji garis resisten, serta mulai berat untuk naik (mulai disertai aksi jual di titik resisten). Anda disarankan menjual saham pada titik resisten yang disarankan. 

12. Akumulasi / add

Anda disarankan untuk membeli saham secara bertahap (tidak langsung sekali beli dengan full modal)

13. Distribusi / reduce

Anda disarankan untuk menjual bertahap / mengurangi kepemilikan saham anda 

14. Overvalued / overweight

Istilah analis / broker untuk memberikan nilai valuasi suatu saham yang berada diatas rata-rata industrinya. Artinya, secara valuasi saham tersebut sudah cenderung tinggi / mahal.  

15. Undervalued / underweight

Istilah analis / broker untuk memberikan nilai valuasi suatu saham yang berada dibawah rata-rata industrinya. Artinya, secara valuasi saham tersebut masih cenderung murah. Analisa yang dipakai untuk melihat valuasi saham pada umumnya adalah Price Earning Ratio (PER) atau Price to Book Value (PBV). 

Itulah istilah-istilah dalam saham yang sering digunakan dalam rekomendasi saham baik oleh analis saham maupun broker. Ketika membaca istilah2 di rekomendasi yang anda sering dengar namun anda masih merasa asing, anda bisa baca kembali pos ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN HASIL OBSERVASI DESA DEMANGAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH

             A.    Sejarah Desa             Desa Demangan menurut cerita orang-orang tua dulunya adalah merupakan wilayah Perdikan dari Kadipaten Jepara. Di wilayah ini dijadikan Pademangan yang mana Pademangan itu mempunyai Kekuasaan atau wilayah yang terdiri dari beberapa Perdikan atau desa di sekitar wilayah Pademangan ini atau yang saat ini disebut sebagai kecamatan. Pada saat itu Pademangan juga mempunyai pelataran luas atau yang saat ini disebut alun-alun yang sekarang menjadi desa Platar.             Di Pademangan ini dipimpin oleh seorang Demang yang diangkat oleh Adipati Jepara. Adapun nama Demang yang dipercaya memimpin Pademangan itu bernama asli Dahlan Abu Sairi. Dan untuk mengingat jasanya, masyarakat menambahkan julukan Demang pada Dahlan Abu Sairi. Setelah beliau wafat di makamkan di desa tersebut dan menjadi cikal bakal desa Demangan. Selanjutnya dengan berjalannya waktu, setelah kemerdekaan Pademangan tadi dijadikan Desa yang diberi nama Desa Demangan sampai seka

Macam-macam Lembaga Penunjang Pasar Modal

Di pasar modal, terdapat berbagai macam lembaga penunjang pasar modal . Jadi, pasar modal bukan hanya berfungsi sebagai transaksi beli dan jual saham bagi masyarakat (trader dan investor), tetapi pasar modal juga terdiri dari lembaga penunjang pasar modal di dalamnya. Lembaga penunjang pasar modal terdapat dalam struktur. Anda bisa baca disini:  Struktur Pasar Modal Indonesia dan Penjelasannya. Di pasar modal terdapat Lembaga Penunjang Pasar Modal dan Profesi Penunjang Pasar Modal. Apa saja itu? Mari kita simak.  1.  Lembaga penunjang pasar modal  a. Biro Administrasi Efek (BAE) BAE bertugas melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Dengan kata lain, BAE merupakan pihak yang menyelenggarakan pencatatan pemilikan efek sesuai kontrak yang dibuat antara emiten dengan BAE. b. Kustodian Kustodian merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak lain,

Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan di Bursa Efek

Anda mungkin sering mendengar istilah indeks papan utama dan indeks papan pengembangan di Bursa Efek. Tapi... Apa arti kedua indeks tersebut? Indeks papan utama dan papan pengembangan termasuk dalam indeks saham di Indonesia. Anda bisa baca pos saya disini: Daftar Indeks Saham Indonesia.  Nah seluruh emiten yang go public di Indonesia, akan diklasifikasikan ke dalam indeks papan utama atau papan pengembangan. Indeks papan utama ditujukan untuk  perusahaan2 yang memiliki ukuran perusahaan (size) yang besar, serta memiliki track record kinerja yang baik. Contoh saham2 yang masuk indeks papan utama adalah saham2 blue chip seperti UNVR, BBRI, ASII, TLKM dan lain2.  Sedangkan indeks papan pengembangan ditujukan untuk perusahaan2 yang belum mampu memenuhi kriteria persyaratan di papan utama. Dalam hal ini, emiten2 yang masuk di papan pengembangan adalah emiten2 yang memiliki prospek bisnis yang bagus, akan tetapi masih belum menghasilkan profit dalam jangka panjang. Emiten2 di papan pengemb