Langsung ke konten utama

Saham Gorengan yang Menguntungkan

Saya sering mendapat pertanyaan dan request dari trader, para pembaca web Saham Gain ini untuk memberikan list / daftar saham gorengan yang menguntungkan buat trading, yang bisa memberikan profit cepat dan risiko rendah untuk trader. 

Maka saya jawab di pos ini: Jujur saja tidak ada list khusus saham gorengan yang pasti memberikan profit cepat dan risiko rendah. Karena memang pada dasarnya, saham gorengan adalah saham2 yang risikonya tinggi. 

Anda bisa mentradingkan saham gorengan untuk melihat saham2 yang akan naik, tapi tetap saja anda harus menggunakan analisis teknikal. Saya pernah membahasnya disini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading.

Namun anda yang ingin trading di saham gorengan, sebagus apapun sahamnya, saya tetap menyarankan anda untuk menggunakan modal kecil (maksimal 10% modal anda), dan anda harus disiplin menetapkan target yang anda tentukan.  

Kenapa banyak sekali trader yang ingin beli saham gorengan? Karena banyak trader yang ingin dapat untung cepat di saham tanpa mau melalui proses. 

Banyak trader yang melihat trader2 dengan modal besar "pamer" untung besar di saham2 gorengan, akhirnya trader2 pemula yang belum tahu seluk beluk trading, ingin mengikuti jejak trader lain dengan membeli saham gorengan. 

SAHAM GORENGAN ADALAH SAHAM YANG MENARIK TAPI BERBAHAYA.. Anda yang berniat dapat untung tiap hari di saham gorengan, saya menyarankan baca sampai habis fakta-fakta saham gorengan yang sering memakan korban trader ritel. 

Saham gorenan memiliki tingkat likuiditas rendah, saham beredar sedikit, fluktuatif harga yang tidak wajar dan pergerakan harganya hampir 100% digerakkan bandar saham. Saham2 gorengan umumnya dibarengi dengan kinerja fundamental yang kurang baik, sehingga peminat saham2 ini sedikit. 

Walaupun demikian, saham gorengan selalu terlihat menggiurkan karena mampu naik lebih cepat dibandingkan saham2 lainnya. Katakanlah saham2 blue chip dalam sehari "hanya" bisa naik 2-3%, maka saham2 gorengan bisa naik 20-25% sehari.

Contoh2 saham2 gorengan misalnya POSA, KPIG, DWGL, NAGA dan lain2, termasuk mayoritas waran yang umumnya juga sering digoreng bandar. Baca juga: Daftar dan Contoh Saham Gorengan. 

Nah, karena saham gorengan sekilas menawarkan untung besar dalam waktu cepat, hal ini membuat banyak trader mudah terjebak memasukkan sebagian besar modal mereka di saham gorengan, daripada memilih saham2 likuid. 

Tetapi saham-saham gorengan memiliki risiko trading yang sangat besar karena: 

  • Selain mudah naik, saham gorengan punya risiko turun puluhan persen dalam waktu singkat
  • Saham gorengan memiliki pergerakam grafik yang sulit diprediksi dengan analisis teknikal 
  • Banyak jebakan di saham gorengan yang seringkali tidai diduga trader ritel 
  • Banyak kepentingan gelap bandar di saham2 gorengan 
  • Banyak aktivitas 'pom-pom' di saham gorengan, di mana ketika bandar akhirnya melepas saham dalam waktu sangat cepat, maka trader ritel-lah yang akan jadi korbannya terlebih dahulu
  • Bandar saham tidaklah bodoh memasang harga2 yang mudah ditebak trader ritel

Sebagian besar anda mungkin sudah mengalami sendiri bagaimana nyangkut dan akhirnya harus cut loss di saham gorengan, karena pergerakan turunnya yang sangat cepat dan tidak terduga. 

Maka dari itu, kalau anda belum terbiasa trading di saham gorengan, terutama anda trader pemula, saya menyarankan anda untuk tidak gambling di saham2 gorengan. Carilah saham2 yang lebih likuid untuk trading. 

Kalau anda sering melihat trader2 dengan modal besar yang untung jumbo dari saham gorengan, percayalah bahwa saham gorengan tidak seindah yang anda bayangkan

Dibalik semua itu, ada banyak sekali trader ritel yang sebenarnya nyangkut, rugi puluhan persen, stress, sedih.. 

Salah satu cara bandar saham bekerja adalah dengan memancing trader ritel, trader2 pemula yang belum tahu risiko2 di saham untuk ikut masuk di saham2 gorengan, dan tujuannya adalah supaya bandar bisa mencetak profit besar, dan trader ritel nyangkut.

Jika anda sekarang tergoda membeli saham2 gorengan, saham2 yang tidak likuid karena anda:  

  • Ingin cepat kaya tanpa berproses dalam trading 
  • Ingin untung puluhan persen di saham setiap hari
  • Terpengaruh oleh trader-trader modal jumbo yang bisa untung terus dari saham gorengan

Maka anda harus menahan diri, karena mindset2 tersebut bisa menjerumuskan anda pada kerugian besar di saham2 lapis tiga. 

Maka dari itu, dalam trading anda harus menjaga dan mengembangkan modal trading anda dengan cara yang benar, karena ingatlah bandar yang melakukan 'pom-pom' di saham gorengan, mereka tidak peduli dengan seberapa besar kerugian yang anda alami di saham lapis tiga. 

Anda sendirilah yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap trading anda. Anda boleh saja trading di saham gorengan, namun gunakanlah modal sekecil mungkin. 

Don't gambling and don't be greedy. Anda harus jauh lebih disiplin menetapkan take profit dan cut loss. Dan ingat juga, jangan pernah membeli saham gorengan tanpa menganalisa terlebih dahulu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mencari Nilai Dividen di Laporan Keuangan

Dividen adalah salah satu return yang ingin dicapai oleh trader maupun investor. Terkait pembayaran dividen ini, banyak rekan2 yang bertanya pada saya: "Pak Heze, gimana cara mencari nilai dividen perusahaan di laporan keuangan? Apakah bisa kita melihatnya melalui laporan keuangannya ?"  Tentu saja bisa. Anda yang ingin melihat nilai dividen yang dibayarkan perusahaan, pertama-tama anda perlu mengunduh laporan keuangan perusahaan yang anda cari melalui situs IDX. Baca langkah-langkahnya disini: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan.  Setelah anda download laporan keuangan yang anda cari, anda buka file PDF-nya. Katakanlah kita mau mencari nilai dividen pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Maka kita download laporan keuangannya. Untuk mempermudah contohnya, anda bisa buka file PDF laporan keuangan TLKM disini: Contoh Laporan Keuangan TLKM.  Untuk mencari nilai dividen, langkah2nya sebagai berikut:  1. Buka laporan ekuitas (kalau pada contoh TLKM, ada d...

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Strategi Trading Saham Jangka Pendek

Trading jangka pendek merupakan strategi trading yang paling banyak, paling sering diaplikasikan trader saham. Fluktuatif naik-turunnya saham yang anda amati sehari-hari dikarenakan adanya para trader jangka pendek yang memanfaatkan momentum untuk take profit dalam jangka yang lebih singkat.  Strategi trading saham jangka pendek memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihan trading jangka pendek yang paling sering diincar trader adalah keuntungan yang relatif lebih cepat, ketimbang harus hold saham terlalu lama.      Trading jangka pendek sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam strategi. Jadi dalam praktiknya, kalau anda menyebut istilah 'trading jangka pendek', maka strategi2nya nggak bisa disama-ratakan.  Ada beberapa strategi trading jangka pendek yang sering diterapkan dalam trading saham, yaitu sebagai berikut:    1. Trading menitan / scalping trading Strategi ini merupakan strategi trading dengan jangka waktu yang paling pendek. Anda me...