Langsung ke konten utama

Saham ANDI: Saham ANDI Turun Terus?

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan dari beberapa trader mengenai saham ANDI. Dan di grup FB Saham Gain sempat ada rekan2 yang bertanya juga tentang saham ANDI. Yang jadi persoalan, saham ANDI ini harganya balik ke gocap. Padahal 2-3 bulan sebelumnya, ANDI sempat melakukan stock split. 

Sekarang mari kita ulas bersama fundamental, market cap dan teknikal saham ANDI ini. PT Andri Agro Tbk (ANDI) masuk dalam sub sektor perkebunan, di mana market leader di sektor perkebunan adalah saham AALI dan LSIP. ANDI merupakan perusahaan yang cukup baru di Bursa Efek. 

Namun hanya berselang 1,5 tahun pasca listing di Bursa, saham ANDI terus turun ke harga Rp50 (gocap). Anda bisa perhatikan chart ANDI berikut ini: 

Saham ANDI
Pasca stock split (tanda lingkaran), beberapa bulan setelahnya saham ANDI turun ke level terendah. Banyak trader yang bertanya: Kenapa saham ANDI turun terus?

Di Bursa Efek Indonesia, memang mayoritas saham yang baru listing sahamnya sering 'digoreng' bandar, sehingga tidak heran kita melihat saham2 baru IPO yang pergerakan harganya sangat tidak beraturan. 

Kalau anda sering baca-baca tulisan saya, saya sudah sering mengulas pola2 saham IPO yang tentunya sangat berisiko bagi trader. Anda bisa baca beberapa ulasannya disini: Studi Kasus Saham Gorengan: Balik Harga IPO dan Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT.

Setelah mencermati pergerakan saham ANDI yang turun ke harga gocap (padahal belum lama IPO), ada beberapa penyebab / kemungkinan saham ANDI harganya turun terus ke gocap: 

1. Kapitalisasi pasar / market cap 

Kapitalisasi pasar ANDI sangat kecil hanya Rp467 miliar. Bandingkan dengan kapitalisasi pasar AALI yang mencapai Rp26 triliun atau kapitalisasi pasar LSIP yang mencapai Rp9,7 triliun. Kita bisa lihat perbandingan market cap yang sangat kecil dibandingkan beberapa perusahaan di sektor sejenis. 

Saham yang punya kapitalisasi pasar yang sangat kecil, dapat menunjukkan likuiditas suatu saham. Kapitalisasi pasar yang sangat kecil, pada umumnya sahamnya juga sangat tidak likuid. 

Hal ini bisa tampak dari nilai bid offer saham ANDI yang sangat kecil (antrian bid-offernya kalau anda perhatikan hanya puluhan sampai ratusan), sehingga dengan peminat saham yang sedikit, membuat harga saham menjadi mudah digoreng dan dipermainkan oleh bandar. 

Itulah kenapa saham2 yang market cap nya sangat kecil tapi tidak didukung dengan emiten yang menarik (secara fundamental dan produk), pergerakan harga sahamnya juga tidak beraturan. 

2. Fundamental yang masih jauh dibandingkan market leader / emiten yang kurang menarik 

ANDI merupakan emiten secara brand / nama besar mungkin kurang familiar bagi sebagian besar publik. Secara fundamental (kinerja / laporan keuangan), tidak ada yang spesial pada kinerja ANDI. Pelajari juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Saham. 

Dengan fundamental yang 'biasa saja' dan tidak didukung dengan market cap yang menarik, maka saham ANDI kurang menarik untuk ditradingkan. 

Di pasar saham Indonesia, banyak saham IPO yang harganya sering naik drastis tapi tidak didukung fundamental dan alasan yang jelas (mengapa saham tersebut naik). Kita sering menemukan saham2 IPO yang naik terus, tetapi kenaikannya tidak wajar. 

Dan pada saat harga saham sudah naik berbulan-bulan, bandar 'cabut' dari sahamnya, sehingga harga sahamnya tidak bisa naik seperti dulu lagi.. 

Hal ini juga terjadi pada saham ANDI yang harganya terus naik tanpa alasan yang jelas dan likuiditasnya jelek. Sehingga, setelah ANDI melakukan stock split, dan bandar sudah merasa profit, harga sahamnya langsung 'dibanting'.

Oleh karena itu, kalau anda menemukan saham2 IPO yang harganya terus naik tanpa alasan yang jelas, jangan mudah tergiur untuk membeli sahamnya. Tidak sedikit trader yang terjebak di saham2 IPO (seperti ANDI contohnya) karena tertarik dengan kenaikan harga sahamnya yang begitu cepat. Padahal saham2 tersebut punya risiko yang tinggi juga.

Saya yakin ada alasan2 lain kenapa saham ANDI turun terus sampai gocap, karena di pasar saham ada banyak penyebab mengapa harga saham turun. Tapi beberapa alasan inilah yang secara nyata bisa kita lihat dan analisa. 

Kalau sewaktu-waktu anda menemukan saham IPO yang naik terus, ada baiknya anda tidak terburu membeli sahamnya (kecuali untuk anda scalper trader). Analisa dulu kinerja, likuiditasnya dan brand perusahaan tersebut. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mencari Nilai Dividen di Laporan Keuangan

Dividen adalah salah satu return yang ingin dicapai oleh trader maupun investor. Terkait pembayaran dividen ini, banyak rekan2 yang bertanya pada saya: "Pak Heze, gimana cara mencari nilai dividen perusahaan di laporan keuangan? Apakah bisa kita melihatnya melalui laporan keuangannya ?"  Tentu saja bisa. Anda yang ingin melihat nilai dividen yang dibayarkan perusahaan, pertama-tama anda perlu mengunduh laporan keuangan perusahaan yang anda cari melalui situs IDX. Baca langkah-langkahnya disini: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan.  Setelah anda download laporan keuangan yang anda cari, anda buka file PDF-nya. Katakanlah kita mau mencari nilai dividen pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Maka kita download laporan keuangannya. Untuk mempermudah contohnya, anda bisa buka file PDF laporan keuangan TLKM disini: Contoh Laporan Keuangan TLKM.  Untuk mencari nilai dividen, langkah2nya sebagai berikut:  1. Buka laporan ekuitas (kalau pada contoh TLKM, ada d...

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Strategi Trading Saham Jangka Pendek

Trading jangka pendek merupakan strategi trading yang paling banyak, paling sering diaplikasikan trader saham. Fluktuatif naik-turunnya saham yang anda amati sehari-hari dikarenakan adanya para trader jangka pendek yang memanfaatkan momentum untuk take profit dalam jangka yang lebih singkat.  Strategi trading saham jangka pendek memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihan trading jangka pendek yang paling sering diincar trader adalah keuntungan yang relatif lebih cepat, ketimbang harus hold saham terlalu lama.      Trading jangka pendek sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam strategi. Jadi dalam praktiknya, kalau anda menyebut istilah 'trading jangka pendek', maka strategi2nya nggak bisa disama-ratakan.  Ada beberapa strategi trading jangka pendek yang sering diterapkan dalam trading saham, yaitu sebagai berikut:    1. Trading menitan / scalping trading Strategi ini merupakan strategi trading dengan jangka waktu yang paling pendek. Anda me...