Langsung ke konten utama

Cara Menilai Saham Mahal dan Murah

Istilah 'saham murah' dan 'saham mahal' sering sekali kita dengar di dunia saham. Baik analis, media-media pasar saham juga sering memberikan ulasan saham-saham yang murah dan saham-saham yang harganya mahal.  

Dalam membeli saham, anda seringkali disarankan untuk mencari saham yang sudah murah harganya, dan cenderung untuk lebih waspada dengan saham2 yang harganya sudah mahal, karena saham2 yang mahal, harganya rentan untuk turun. 

Bicara soal saham maham dan saham murah... Dalam hal apa suatu saham dapat dikatakan mahal atau murah? Bagaimana cara menilai saham mahal dan murah

Menilai saham murah dan mahal bisa dilakukan menggunakan dua cara analisa: Analisa fundamental dan analisa teknikal. Kedua metode tersebut memiliki cara menentukan saham mahal dan murah yang berbeda. 

Maka dari itu, anda harus bisa menganalisa dan membedakan keduanya, sesuai dengan tujuan anda (anda mau memilih saham murah / mahal untuk trading atau investasi). 

SAHAM MURAH & MAHAL: ANALISIS TEKNIKAL

Saham murah juga bisa dilihat melalui analisis teknikal. Tujuan analisis teknikal adalah untuk mendapatkan profit dalam jangka pendek, yaitu menitan, harian sampai satu bulan. 

Jadi kalau anda bertujuan trading dengan mencari saham yang murah, maka anda bisa menggunakan analisis teknikal untuk melihat dan screening saham2 mana saja yang sudah murah. Pelajari juga: Cara dan Strategi Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Arti saham murah dalam analisis teknikal bukan hanya berarti saham tersebut sudah turun / koreksi. Tetapi murah dalam teknikal, berarti selain saham tersebut sudah turun, saham tersebut SIAP UNTUK NAIK alias rebound, sehingga anda bisa memanfaatkannya untuk mendapat profit jangka pendek. 

Untuk menilai saham murah secara analisis teknikal, anda bisa menganalisanya melalui: 

1. Analisis indikator
2. Support resisten
3. Analisis tren 

Analisis indikator dan kombinasi support resisten dapat digunakan untuk menentukan di titik-titik harga berapa saham sedang berada di harga diskon, dan punya potensi untuk rebound.  

Disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon, kita juga sudah membahas secara lengkap cara-cara dan kriteria saham diskon yang bagus untuk ditradingkan, dan punya potensi naik. 

Kombinasi indikator dan support-resisten saham dapat memberikan titik harga psikologis yang sering menjadi acuan trader, sehingga anda bisa melihat saham2 murah yang berpotensi bullish atau masih akan melanjutkan penurunannya. 

SAHAM MURAH & MAHAL: ANALISIS FUNDAMENTAL

Analisis fundamental bertujuan agar anda bisa memilih saham untuk diinvestasikan jangka panjang, atau menyimpan saham untuk jangka menengah (diatas 1 bulan). 

Oleh karena itu, cara menimal saham murah dan mahal berdasarkan pendekatan analisis fundamental adalah dengan menilai VALUASI SAHAMNYA. Pendekatan ini berbeda dengan analisis teknikal (grafik) yang sudah kita bahas sebelumnya. 

Dalam analisa fundamental, saham murah atau diskon disebut juga sebagai saham UNDERVALUED. Sedangkan saham mahal disebut saham OVERVALUED. 

Lalu, analisis fundamental apa yang bisa digunakan untuk menilai saham sudah murah atau masih mahal? Ada beberapa analisa umum yang sering digunakan untuk menilai mahal murahnya saham: 


Jadi suatu saham dikatakan undervalued, apabila PER saham dibawah 8 kali atau PBV dibawah 1. Tapi kalau anda mau menganalisa lebih spesifik, anda bisa membandingkan PER / PBV dengan satu sektor industrinya. 

Kalau saham yang anda analisa punya PER paling / cenderung kecil dibandingkan saham2 di sektor industri yang sama, maka saham yang anda analisa dapar dikatakan murah alias undervalue, demikian juga sebaliknya. Hal ini juga berlaku untuk analisa PBV.

Mahal murahnya bisa anda analisa juga menggunakan harga wajar saham perusahaan. Analisa-analisa lanjutan tentang menilai saham undervalue dan overvalue, bisa anda pelajari dan terapkan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

SAHAM MURAH DAN MAHAL BUKAN HANYA SOAL NOMINAL 

Melalui pos ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa menilai saham murah dan saham mahal itu bukan hanya dilihat berdasarkan nominal harga saham, atau bahkan hanya melihat berdasarkan feeling. 

Sebagai contoh, secara nominal, saham A yang harganya Rp10.000 memang lebih mahal dibandingkan saham B yang harga Rp800.

Tapi secara valuasi saham, atau secara analisa teknikal, belum tentu saham yang harganya Rp10.000 tersebut lebih mahal, dan belum tentu saham yang harganya Rp800 pasti lebih murah.

Kalau saham A dan saham B adalah saham perusahaan di sektor yang sama, tetapi PER saham A sebesar 5 kali dan PER saham B sebesar 50 kali saja, itu artinya secara valuasi, saham A jelas jauh lebih murah walaupun secara nominal saham A tampak lebih mahal dibandingkan saham B. 

Mulai sekarang, kalau anda ingin mencari saham yang murah, jangan hanya mencari saham yang murah secara nominal. Carilah saham yang murah secara analisis teknikal atau analisis fundamental, tergantung dari tujuan anda masing-masing. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mencari Nilai Dividen di Laporan Keuangan

Dividen adalah salah satu return yang ingin dicapai oleh trader maupun investor. Terkait pembayaran dividen ini, banyak rekan2 yang bertanya pada saya: "Pak Heze, gimana cara mencari nilai dividen perusahaan di laporan keuangan? Apakah bisa kita melihatnya melalui laporan keuangannya ?"  Tentu saja bisa. Anda yang ingin melihat nilai dividen yang dibayarkan perusahaan, pertama-tama anda perlu mengunduh laporan keuangan perusahaan yang anda cari melalui situs IDX. Baca langkah-langkahnya disini: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan.  Setelah anda download laporan keuangan yang anda cari, anda buka file PDF-nya. Katakanlah kita mau mencari nilai dividen pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Maka kita download laporan keuangannya. Untuk mempermudah contohnya, anda bisa buka file PDF laporan keuangan TLKM disini: Contoh Laporan Keuangan TLKM.  Untuk mencari nilai dividen, langkah2nya sebagai berikut:  1. Buka laporan ekuitas (kalau pada contoh TLKM, ada d...

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Strategi Trading Saham Jangka Pendek

Trading jangka pendek merupakan strategi trading yang paling banyak, paling sering diaplikasikan trader saham. Fluktuatif naik-turunnya saham yang anda amati sehari-hari dikarenakan adanya para trader jangka pendek yang memanfaatkan momentum untuk take profit dalam jangka yang lebih singkat.  Strategi trading saham jangka pendek memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihan trading jangka pendek yang paling sering diincar trader adalah keuntungan yang relatif lebih cepat, ketimbang harus hold saham terlalu lama.      Trading jangka pendek sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam strategi. Jadi dalam praktiknya, kalau anda menyebut istilah 'trading jangka pendek', maka strategi2nya nggak bisa disama-ratakan.  Ada beberapa strategi trading jangka pendek yang sering diterapkan dalam trading saham, yaitu sebagai berikut:    1. Trading menitan / scalping trading Strategi ini merupakan strategi trading dengan jangka waktu yang paling pendek. Anda me...