Langsung ke konten utama

Prediksi IHSG 2020

Di tulisan yang sudah kita bahas sebelumnya disini: Ulasan IHSG Akhir Tahun 2019 & IHSG 2020, kita sudah mengulas rangkuman perjalanan IHSG tahun 2019. Di tahun 2019, kita menghadapi banyak tantangan di market, sehingga IHSG 'hanya' ditutup di angka 6.299,54. So, what's next? 

Bagaimana kira-kira pergerakan IHSG di tahun 2020 ini? Sampai ke level berapa kira-kira IHSG di tahun 2020? Bagaimana strategi tradingnya? 

Untuk menjawab prediksi IHSG 2020, kita harus melihat tantangan / hambatan2 apa yang bakal kita hadapi, serta peluang-peluang yang bisa membuat IHSG bisa kembali berada di jalur uptrend. Pertama-tama, kita bahas dulu tantangan dan hambatan di tahun 2020 yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap market. 

TANTANGAN IHSG 2020 

1. Defisit neraca perdagangan sepanjang 2019 

Di tahun 2019, kita banyak menghadapi defisit neraca perdagangan. Kuartal III/2019 Indonesia defisit neraca perdagangan sebesar US$160 juta. 

Defisit neraca perdagangan berarti suatu negara memiliki ekspor yang lebih kecil daripada impornya. Mengapa hal ini terjadi? Tentu ada banyak penyebab. Lesunya ekonomi dunia juga bisa menyebabkan ekspor kita terhalang karena daya beli yang masih belum membaik. 

Kalau ini terus berlanjut di tahun 2020, cepat atau lama akan berdampak terhadap IHSG, karena jika terus terjadi defisit, maka neraca perdagangan Indonesia akan dipandang tidak sehat (sulit menguasai ekspor), sehingga pelaku pasar juga akan berpikir untuk membeli banyak saham di Indonesia. 

2. Isu / rumor krisis ekonomi

Di berita-berita luar negeri, seperti di situs World Financial Review misalnya, sudah beberapa kali dibahas mengenai kemungkinan terjadi krisis / resesi ekonomi di tahun 2020.  

Saya pribadi tidak mengatakan pasti akan terjadi krisis ekonomi di tahun 2020. Namun karena rumor2 ini sudah cukup banyak dibicarakan, maka jika ada isu2 negatif (misalnya mulai terjadi perlambatan ekonomi, laporan kuartal tidak sesuai harapan), rumor2 krisis ekonomi ini akan dengan mudah muncul lagi ke publik, dan menyebabkan panic selling. 

3. Pertumbuhan ekonomi belum sesuai harapan 

Tahun 2019, pertumbuhan ekonomi kita belum sesuai harapan, di mana kuartal III / 2019 pertumbuhan ekonomi kita 'hanya' 5,02%. Padahal sebelumnya, diprediksi pertumbuhan ekonomi bisa sampai 5,4-5,5%. 

Kondisi bisnis yang masih belum pulih ini ada kemungkinan bisa berlanjut di tahun 2020. Jadi, kalau pertumbuhan ekonomi kita juga belum sesuai harapan (kita masih menunggu angka tahunan dan kuartal I / 2020), maka suka nggak suka, IHSG kemungkinan besar akan tertahan lagi untuk melaju. 

PELUANG PASAR SAHAM 2020 

1. Secara teknikal, IHSG belum naik tinggi 

Kabar baiknya, penutupan IHSG 2019 yang kurang cemerlang ini justru bisa membuka peluang IHSG di tahun 2020 agar bisa naik tinggi. Karena berdasarkan pengalaman pergerakan IHSG, ketika IHSG naik terlalu tinggi / cepat, maka IHSG berpotensi untuk koreksi atau hanya naik terbatas. 

Kita tahu bahwa IHSG ditutup di angka 6.299,54. Di satu sisi, IHSG kita pernah menyentuh 6.600-an. Ini artinya, masih ada peluang yang cukup besar agar IHSG berada di jalur uptrendnya lagi, mengingat banyak saham yang secara teknikal juga sudah murah. 

2. Pertumbuhan ekonomi masih berada di angka yang cukup baik 

Walaupun pertumbuhan ekonomi belum sesuai harapan, namun pertumbuhan ekonomi kita masih berada di level yang tidak buruk. Yup, kita masih mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di angak 5%. 

Selain itu, sepanjang 2019, mayoritas perusahaan bagus (blue chip dan sebagian besar second liner) tetap bisa mencetak kenaikan laba bersih kuartalan. Kalau nanti pertumbuhan ekonomi meningkat, maka hal ini bisa menjadi sentimen positif untuk IHSG. 

3. Banyak sentimen negatif yang sudah terjadi

Di tahun 2019, sudah cukup banyak sentimen negatif yang membuat IHSG sulit naik dan menyebabkan banyak saham yang harganya murah. Karena sentimen2 negatif sudah banyak terjadi sebelumnya, kemungkinan besar di tahun 2020, sentimen negatif ini akan mulai berkurang. 

Kecuali kekhawatiran market terhadap krisis ekonomi seperti yang sudah kita bahas bersama. Oke, kalau sentimen negatif mulai berkurang dan IHSG masih berada di level bottom, itu artinya akan ada peluang besar market untuk membeli saham-saham Indonesia yang sudah murah.  

4. Harga CPO membaik 

Dalam 1-2 bulan terakhir, harga komoditas CPO mulai membaik. Barang komoditas juga bisa menjadi salah satu indikator bagus tidaknya kondisi ekonomi, karena kalau kondisi ekonomi sangat jelek, maka biasanya akan pengaruh ke demand komoditas. 

Grafik CPO. Sumber gambar: Seputarforex.com
Kita bisa lihat juga saham2 AALI, LSIP mulai naik sejak 2 bulan terakhir. Ini juga merupakan pertanda bahwa kondisi ekonomi Indonesia dan IHSG punya peluang naik yang besar di tahun 2020. 

PREDIKSI IHSG 2020 

Untuk tahun 2020, mempertimbangkan tantangan dan peluang market dan ekonomi makro, saya pribadi memberikan prediksi awal IHSG akan berada di level 6.750-7.000, dan menguji dulu all time high-nya di 6.693. 

Namun karena ada tantangan2 seperti yang saya sebutkan diatas, maka naiknya IHSG ini tidak akan terjadi dalam waktu cepat, melainkan pasti ada fluktuatif2 entah karena koreksi, atau ada panic selling di beberapa momen tertentu. 

Dan untuk bulan Januari-Februari, biasanya IHSG cenderung naik karena ada momen January Effect, dan awal musim pembagian dividen tahunan.


Tentu saja, dalam perjalanannya nanti, melalui web Saham Gain ini, kita akan terus pantau perkembangan saham dan IHSG, termasuk kalau ada sentimen2 tertentu yang berpengaruh besar ke market kita akan bahas lagi strategi2 trading dan proyeksi IHSG kedepan. 

STRATEGI TRADING DAN SAHAM-SAHAM YANG BAGUS

Saya pribadi tidak ada strategi khusus untuk saat ini. Tentu saja, anda harus tetap memilih saham2 yang baik secara teknikal dan fundamental. Sebagai antisipasi, kalau mulai terjadi perlambatan ekonomi yang signifikan, anda harus mulai mengurangi porsi saham anda, dan take profit. 

Sedangkan anda yang sudah beli saham2 di akhir tahun 2019, umumnya Bulan Januari saham2 pada naik. Jadi, anda bisa pertimbangkan untuk hold (sesuaikan dengan strategi masing2 tentunya), dan jual di resisten. Di web ini, kita sudah banyak membahas tentang analisa2 saham. Anda bisa pelajari kembali. 

Itulah prediksi IHSG 2020, beserta ulasan2nya. Saya juga ingin menyampaikan pada semua: 

"Selamat menjalankan tahun baru 2020 ini, semoga di tahun baru ini harapan-harapan kita semua bisa tercapai, baik harapan-harapan pribadi, keluarga, karir, target, financial dan lain-lain.

Dan memasuki tahun 2020 ini semoga keuntungan trading & investasi saham kita semua semakin konsisten. Rekan-rekan yang berniat untuk mulai belajar saham, awal tahun 2020 ini adalah awal yang baik untuk memulainya."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mencari Nilai Dividen di Laporan Keuangan

Dividen adalah salah satu return yang ingin dicapai oleh trader maupun investor. Terkait pembayaran dividen ini, banyak rekan2 yang bertanya pada saya: "Pak Heze, gimana cara mencari nilai dividen perusahaan di laporan keuangan? Apakah bisa kita melihatnya melalui laporan keuangannya ?"  Tentu saja bisa. Anda yang ingin melihat nilai dividen yang dibayarkan perusahaan, pertama-tama anda perlu mengunduh laporan keuangan perusahaan yang anda cari melalui situs IDX. Baca langkah-langkahnya disini: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan.  Setelah anda download laporan keuangan yang anda cari, anda buka file PDF-nya. Katakanlah kita mau mencari nilai dividen pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Maka kita download laporan keuangannya. Untuk mempermudah contohnya, anda bisa buka file PDF laporan keuangan TLKM disini: Contoh Laporan Keuangan TLKM.  Untuk mencari nilai dividen, langkah2nya sebagai berikut:  1. Buka laporan ekuitas (kalau pada contoh TLKM, ada d...

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Strategi Trading Saham Jangka Pendek

Trading jangka pendek merupakan strategi trading yang paling banyak, paling sering diaplikasikan trader saham. Fluktuatif naik-turunnya saham yang anda amati sehari-hari dikarenakan adanya para trader jangka pendek yang memanfaatkan momentum untuk take profit dalam jangka yang lebih singkat.  Strategi trading saham jangka pendek memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihan trading jangka pendek yang paling sering diincar trader adalah keuntungan yang relatif lebih cepat, ketimbang harus hold saham terlalu lama.      Trading jangka pendek sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam strategi. Jadi dalam praktiknya, kalau anda menyebut istilah 'trading jangka pendek', maka strategi2nya nggak bisa disama-ratakan.  Ada beberapa strategi trading jangka pendek yang sering diterapkan dalam trading saham, yaitu sebagai berikut:    1. Trading menitan / scalping trading Strategi ini merupakan strategi trading dengan jangka waktu yang paling pendek. Anda me...