Langsung ke konten utama

Analisis Saham: Dead Cat Bounce Trading

Pernahkah anda mendengar istilah DEAD CAT BOUNCE? Istilah ini seringkali digunakan di dalam dunia trading saham khususnya ketika kita membahas analisis teknikal. Jadi, apa maksudnya dead cat bounce itu?

Kalau diterjemahkan secara per kata dead = mati, cat = kucing, bounce = lompatan / pantulan. Di dalam trading saham, istilah dead cat bounce artinya kenaikan harga saham yang bersifat sementara alias 'kenaikan tipuan'. 

Jadi saham hanya naik sebentar lalu membentuk tren turun lagi. Tentu saja hal ini bisa menipu trader. Kebanyakan trader yang melihat saham naik (padahal pasar saham masih bearish), trader mulai berburu sahamnya dalam jumlah, padahal kenaikannya hanya sesaat saja. Tidak lama kemudian saham tersebut balik turun lagi. 

Sebenarnya istilah dead car bounce ini mirip dengan technical rebound (TR). TR adalah kenaikan saham yang terjadi sementara setelah turun. Kalau anda ingin baca lebih lanjut tentang TR, anda bisa baca disini: Technical Rebound Saham. 

Dead cat bounce
Tapi dead cat bounce boleh saya katakan lebih buruk dari TR, karena jangka waktu dead cat bounce sangat singkat, dan kenaikannya tidak bertahan lebih dari satu hari. Dead cat bounce biasanya sering terjadi ketika saham naik sangat tinggi dalam sehari, lalu setelah itu sahamnya turun lagi. Berikut beberapa contoh pola dead cat bounce pada chart saham (saham PTBA):

Perhatikan saham PTBA diatas yang saya beri tanda lingkaran, di mana saham PTBA hanya naik sehari saja setelah itu kembali membentuk tren turun lagi. 

Dan bisa kita lihat, dead cat bounce ini sering terjadi ketika saham naik cepat dalam sehari (lihat candle2 hijau panjang di tanda lingkaran), dan setelah naik tinggi sehari, besoknya saham cenderung turun lagi. 

Lalu, bagaimana cara mengetahui suatu saham bakalan mengalami dead cat bounce? Untuk mengetahui lebih mudah, dead cat bounce itu sangat sering terjadi dalam dua kondisi berikut: 

1. Pasar saham bearish 

Kalau pasar saham cenderung bearish, IHSG lagi turun terus (banyak sentimen negatif), hal ini membuat mayoritas saham akan turun. Sehingga, kenaikan saham mungkin hanya terjadi sebentar lalu melanjutkan tren turunnya lagi. 

Kita sudah berkali-kali menghadapi pasar saham bearish. Kalau anda sudah pengalaman trading, anda pasti mengalami bagaimana kondisi pergerakan saham ketika sedang bearish. 

Itulah mengapa saya sering menyarankan pada anda, terutama ketika pasar saham bearish, sebaiknya anda lebih berhati-hati dalam trading. Jangan gegabah membeli saham dalam jumlah besar.

Jangan gegabah membeli saham hanya karena sahamnya terlihat naik sedikit, padahal kondisi pasar saham sedang turun banyak saat itu. Karena ya itu tadi, anda akan menghadapi risiko DEAD CAT BOUNCE. Baca juga: Belajar Saham: Saham Turun & Peluang Trading.  

Dalam kondisi market bearish sebaiknya tunggulah saham2 dan IHSG-nya sendiri sudah mengalami techincal rebound dan pilihlah saham2 yang secara teknikal punya pola yang bagus, dan mudah naik di saat saham2 sudah mulai rebound, sehingga anda terhindari dari dead cat bounce. 

Anda bisa pelajari cara-cara memilih saham yang sudah murah dan berpotensi rebound disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.

2. Saham-saham yang teknikalnya jelek atau saham2 yang sedang bermasalah 

Walaupun kondisi pasar saham sedang tidak bearish, dead cat bounce juga sangat mungkin terjadi, terutama pada saham-saham yang teknikalnya jelek, atau saham2 yang sedang bermasalah secara kinerja. 

Saham2 yang teknikalnya jelek, trennya turun, likuiditasnya rendah, kenaikan saham2 seperti ini sangat mudah menjebak anda, sehingga ada baiknya anda menghindari saham2 tersebut. 

Selain itu, saham2 yang sedang turun banyak karena masalah fundamental juga sangat berpotensi terkena dead cat bounce. 

Kasus saham AISA misalnya yang pernah terkena kasus beras oplosan. Saat itu saham AISA terus turun, namun sesekali saham AISA bisa naik naik sampai 12%. Tetapi kenaikannya hanya sebentar, lalu turun lagi dan sekarang sahamnya balik ke harga gocap. Itulah salah satu contoh dead cat bounce. 

Sudah menangkap apa itu dead cat bounce? 

Intinya, jangan mudah tergoda membeli saham hanya karena sahamnya kelihatan naik. Ada banyak saham yang terlihat naik tapi bisa menipu trader. Oleh karena itu, sebelum membeli saham perhatikan tiga hal penting: 

1. Analisa apakah sahamnya sudah diskon / murah secara teknikal
2. Perhatikan kondisi market
3. Perhatikan pola saham tersebut (layak trading / tidak). Baca juga: Cara Menemukan / Screening Saham yang Layak Trading. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?" Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut:  Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio Cara Menghitung Dividend per Share (DPS) Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan. DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date.  Setelah anda dapat ...

Cara Mencari Return Saham di Yahoo Finance

Data return saham merupakan salah satu data yang sering digunakan untuk kepentingan2 tertentu misalnya untuk analisa saham. Seperti yang pernah kita bahas di pos ini:  Pengertian Return Saham, Kegunaannya, Cara Menghitungnya , rumus return saham adalah:  Return saham = {(Pt-Pt-1)/ Pt-1} x 100% Atau secara gampangnya: {(harga saham hari ini - harga saham kemarin) / harga saham kemarin} x 100%. Itulah rumus return saham. Mencari return saham yang paling mudah bisa anda cari di situs Yahoo Finance.  Situs Yahoo Finance menyediakan data yang sangat lengkap untuk melihat dan menghitung data-data return saham dalam jangka panjang, karena Yahoo Finance menyediakan data2 historis harga saham setiap harinya mulai dari harga pembukaan, penutupan, terendah, tertinggi.  Berikut langkah2 cara mencari return saham di Yahoo Finance : 1. Buka situs finance.yahoo.com 2. Ketikkan kode saham yang ingin anda hitung return sahamnya.  Misalnya anda ingin melihat return saham PWON, m...

Harga Indeks Saham Dunia

Indeks saham dunia seringkali menjadi acuan bagi para trader Indonesia untuk memutuskan apakah trader akan membeli saham atau menahan dulu, atau bahkan menjual saham. Kalau anda ingin tahu indeks saham dunia, anda bisa baca pos saya disini: Kumpulan Indeks Saham Dunia.  Walaupun bukan acuan utama, namun seringkali indeks saham dunia (yang punya pengaruh besar) memiliki pengaruh terhadap indeks saham kita (IHSG) dan tentunya terhadap mayoritas pergerakan saham.  Beberapa indeks saham dunia utama seperti Dow Jones, dan indeks saham Asia, seringkali menjadi acuan pergerakan IHSG pada keesokan harinya. Jadi kalau misalnya indeks Dow Jones semalem ditutup anjlok, maka kemungkinan besar IHSG paginya akan koreksi. Banyak trader yang ingin melihat informasi harga indeks saham dunia, tetapi trader terkadang nggak menemukan informasi tersebut. Di beberapa software online trading, terkadang tidak menampilkan update indeks saham dunia.  Maka dari itu, anda sebenarnya nggak harus rep...