Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Pengertian Saham Blue Chip: Apa itu Saham Blue Chip?

Dalam trading atau invetasi saham, anda mungkin sering mendengar istilah saham blue chip. Saham-saham blue chip seringkali diidentikan dengan saham2 yang bisa 'menggerakan' IHSG. Banyak rekan-rekan yang bertanya-tanya, apa itu saham blue chip? Dalam hal apa suatu saham bisa dikategorikan sebagai saham blue chip? Bagaimana cara membedakan saham blue chip dengan saham2 non blue chip?   Saham2 yang ada di Bursa Efek bisa dibedakan menjadi saham2 lapis satu (biasa disebut blue chip), saham lapis dua dan saham2 lapis tiga (biasanya disebut sebagai saham gorengan / junk stock). Baca juga: Memahami Saham Lapis Satu, Lapis Dua dan Tiga. Sebenarnya tidak ada kriteria khusus agar suatu saham dikatakan saham blue chip atau bukan. Semua tergantung dari subjektivitas anda. Broker anda mungkin mengatakan saham A adalah saham blue chip. Tapi pandangan ini mungkin saja berbeda dengan orang lain.  Namun untuk lebih memahami apa itu saham blue chip, ada baiknya anda mengetahui beberapa kriteria

Berapa Keuntungan (Profit) Trading Saham Harian?

"Berapa profit yang bisa kita peroleh dari trading saham?" Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sangat sering ditanyakan oleh para trader. Karena tujuan utama kita trading adalah untuk dapat profit (uang), maka sangat wajar jika pertanyaan tersebut muncul di benak trader.  Besar kecilnya profit yang bisa anda raih dari trading sebenarnya juga tergantung dari modal trading dan target take profit yang anda tetapkan. Tercapai tidaknya target take profit anda tentunya juga dipengaruhi oleh pengalaman trading anda.   Banyak juga rekan-rekan trader yang ingin dapat profit lebih dari strategi trading harian (intraday) menanyakan hal yang sama: " Kalau mau trading harian, berapa keuntungan yang bisa saya dapatkan dalam sehari? Bisakah profit konsisten dari trading harian? Bagaimana strateginya?" Sebenarnya jawabannya juga sama: Tergantung dari besar kecilnya modal anda serta pengalaman trading anda.  Tetapi saya perlu menjelaskan lebih banyak tentang POTENSI PROFIT untuk

Untung Besar di Saham, Risiko Juga Besar

Dapat untung besar di saham adalah tujuan utama semua para pebisnis saham, baik trader maupun investor. Banyaknya pebisnis saham yang ingin dapat untung besar dari saham, seringkali membuat trader cenderung mengincar saham2 yang bisa naik banyak dalam jangka waktu Di dalam investasi, ada prinsip yang kita kenal dengan HIGH RISK HIGH RETURN. Anda bisa baca lagi tulisan saya disini: "High Risk High Return" dalam Investasi. Artinya, kalau anda ingin dapat untung yang gedeee banget di saham, maka anda juga harus siap dengan risiko yang besar.  Sebagai contoh, anda mengincar trading di saham2 gorengan. Memang, saham gorengan memiliki potensi kenaikan yang lebih cepat dibandingkan saham2 lapis satu dan dua. Saham gorengan bisa naik 15% dalam sehari.  Tetapi di satu sisi, kalau anda punya peluang memiliki saham yang bisa naik 15% dalam waktu cepat, itu artinya anda juga harus siap dengan risiko saham anda turun 15% dalam sehari.  Kalau anda hanya mengincar saham yang punya kemungk

Kesalahan Utama Full Time Trader Saham

Di era milenial ini, ada banyak pilihan profesi yang bisa anda jalankan.  Yap, salah satu profesi yang cukup menjanjikan adalah profesi TRADER SAHAM. Trading bisa anda jadikan sebagai profesi sampingan (part time), maupun profesi utama (full time trader - FTT).  Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal trading saham, then semakin banyak pula trader-trader paruh waktu yang ingin menjadi full time trader. Termasuk para pemula, ternyata juga banyak yang bercita-cita menjadi seorang FTT. Sesuai namanya, FTT berarti anda melakukan aktivitas trading secara penuh. Anda tidak melakukan aktivitas pekerjaan utama seperti pekerjaan kantoran, namun pekerjaan utama anda ya trading saham itu sendiri.  Seorang FTT mungkin saja punya pekerjaan sampingan. Tetapi, fokus utama pekerjaan FTT tetap pada aktivitas trading. Itu artinya, FTT harus melakukan aktivitas-aktivitas ini selama jam trading berlangsung:  - Memantau market (pergerakan saham) real time - Memilih saham-saham yang punya potensi

Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Pada saat harga saham pada naik tinggi, anda yang memiliki saham kemungkinan besar saham anda naik. Anda senang, anda untung. Anda tidak ragu untuk membelanjakan duit anda di saham. Anda punya peluang yang besar untuk mendapatkan profit.   Tapi bagaimana kalau hal sebaliknya yang terjadi? IHSG sedang turun. Banyak saham yang merah. Saham-saham andalan yang anda biasanya super power, kini harganya terjun bebas.  Suka tidak suka, anda pasti akan menghadapi kondisi market seperti ini. Yap, karena tidak mungkin harga saham terus naik tanpa turun. Biasanya saham-saham yang naik tinggi, akan ada koreksi besar (aksi jual / profit taking). Namun bisa jadi, market turun bukan karena koreksi sehat, tetapi karena ada berita2 negatif, sehingga IHSG turun tidak seperti biasanya.  Pada kondisi market lagi turun tajam ini, apa yang akan anda lakukan? Anda lebih memilih pegang banyak saham atau pegang banyak cash?  Sebagian besar trader banyak yang suka terburu-buru membeli saham dalam jumlah besar ke

Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Pada saat harga saham pada naik tinggi, anda yang memiliki saham kemungkinan besar saham anda naik. Anda senang, anda untung. Anda tidak ragu untuk membelanjakan duit anda di saham. Anda punya peluang yang besar untuk mendapatkan profit.   Tapi bagaimana kalau hal sebaliknya yang terjadi? IHSG sedang turun. Banyak saham yang merah. Saham-saham andalan yang anda biasanya super power, kini harganya terjun bebas.  Suka tidak suka, anda pasti akan menghadapi kondisi market seperti ini. Yap, karena tidak mungkin harga saham terus naik tanpa turun. Biasanya saham-saham yang naik tinggi, akan ada koreksi besar (aksi jual / profit taking). Namun bisa jadi, market turun bukan karena koreksi sehat, tetapi karena ada berita2 negatif, sehingga IHSG turun tidak seperti biasanya.  Pada kondisi market lagi turun tajam ini, apa yang akan anda lakukan? Anda lebih memilih pegang banyak saham atau pegang banyak cash?  Sebagian besar trader banyak yang suka terburu-buru membeli saham dalam jumlah besar ke

Cara Mencari Sektor Perusahaan di IDX (Bursa Efek Indonesia)

Jumlah perusahaan di IDX / Bursa Efek Indonesia (BEI) dari waktu ke waktu semakin bertambah. Maka dari itu, anda yang ingin mencari daftar perusahaan go public di Indonesia berdasarkan sektor usahanya, anda harus mencarinya melalui situs IDX, yaitu di www.idx.co.id. Karena di situs IDX inilah semua emiten2 yang baru masuk maupun keluar dari Bursa (delisting) akan langsung dicatat / dikeluarkan.  Tapi, bagaimana caranya mencari daftar klasifikasi perusahaan berdasarkan sektor perusahaan di IDX? Dulu di situs IDX lama, IDX tidak menyediakan menu untuk mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan sektornya.  Namun tenang saja karena sekarang dengan tampilan situs IDX yang baru, anda sudah bisa mencari perusahaan berdasarkan klasifikasi per sektornya.  Jadi misalnya, anda ingin mencari daftar perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di sektor FINANCE, maka anda tidak perlu mencari susah payah, karena anda sudah bisa langsung mencarinya dengan cepat di IDX. Oke kita langsung saja mulai c

Analisa Teknikal untuk Saham Gorengan

Bermacam-macam analisa teknikal yang selama ini kita kenal dan sering digunakan oleh trader yaitu indikator, candlestick, support-resisten, garis tren, dan berbagai macam analisis teknikal klasik lainnya. Baca juga: Praktik Analisa Teknikal Saham.  Semua analisa teknikal tersebut digunakan untuk memprediksi saham2 yang punya potensi naik dalam jangka waktu tertentu (umumnya jangka pendek).  Namun di dalam praktikknya, tidak semua jenis saham bisa dipraktikkan menggunakan analisa teknikal.  Pernahkah anda menggunakan analisa teknikal untuk memprediksi satu saham, tetapi prediksi anda terus meleset berkali-kali dari analisa yang anda gunakan? Kalau analisa teknikal yang anda gunakan untuk memprediksi satu saham yang sama selalu meleset, k emungkinan besar, saham tersebut memang sulit diprediksi menggunakan analisa teknikal.  Nah, saham-saham yang sulit diprediksi dengan analisa teknikal ini kemungkinan besar adalah SAHAM GORENGAN .  Seperti apa itu saham gorengan dan ciri-cirinya? Anda

Pengalaman Pribadi Trading Saham: Dulu dan Sekarang

Setelah jam trading tutup, saya menyempatkan diri untuk melihat-lihat kembali rincian trading saya di tahun-tahun sebelumnya. Jadi saya pribadi setiap kali beli dan jual pasti akan mencatatnya secara manual (tanggal beli, jual, beli dan jual di harga berapa, dan profit yang didapatkan).  Hal ini sudah saya lakukan sejak pertama kali saya membeli saham.  Jadi mulai data trading saham (beli dan jual) saya bertahun-tahun yang lalu, masih tersimpan di satu excel yang sama.  Perlu bagi anda untuk membuat jurnal trading seperti ini. Saya pernah menuliskannya disini: Analisa Saham dengan Jurnal Trading.  Kemudian saya membandingkan transaksi saham saya saat bertahun-tahun lalu (beberapa bulan pertama trading) dengan saat ini. Ternyata ada banyak sekali perubahan dalam trading saya.  Kalau dulu saya trading hanya dengan modal receh, sekarang bisa trading dengan modal yang jauh lebih besar. Dulu nggak bisa beli saham blue chip (karena keterbatasan modal). Sekarang sudah bisa memiliki saham2 yan

Dua Rasa Takut (Fear) dalam Trading Saham

Rasa takut (fear) dalam trading saham pasti pernah dialami oleh semua trader. Anda yang sekarang sudah memiliki pengalaman trading, anda pasti merasakan rasa fear ini.  Bagi sebagian trader mungkin akan bertanya-tanya: "Bung Heze, maksudnya rasa fear dalam trading saham itu yang seperti gimana ya?"  Secara garis besar, rasa fear dalam trading dapat dibagi menjadi dua, yaitu:  Takut kehilangan dan takut ketinggalan. TAKUT KEHILANGAN DALAM TRADING SAHAM Takut kehilangan terjadi ketika saham yang anda miliki turun. Anda takut untuk cut loss. Atau sebaliknya, ketika saham anda turun, anda langsung cepat-cepat melakukan cut loss karena anda takut jika anda kehilangan modal anda lebih banyak.  Padahal di satu sisi, anda mungkin hanya perlu menunggu sedikit waktu agar saham anda bisa naik lagi. Rasa takut ini yang sering sekali dialami oleh trader pemula.  Baca juga: Saham Turun: Hold atau Cut Loss?  Takut kehilangan juga bisa terjadi saat anda melihat saham tertentu harga turun te

Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas

Trading ataupun investasi saham saat ini bisa dilakukan dengan modal yang lebih kecil. Kalau dulu satu lot saham adalah 500 lembar, sekarang 1 lot saham hanya 100 lembar saja.  Saat ini banyak perusahaan2 yang sudah melakukan stock split ketika harga sahamnya sudah terlampau tinggi, sehingga anda pun bisa mendapatkan saham-saham bagus di harga yang jauh lebih terjangkau. Baca juga: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. Hal ini tentu saja akan memudahkan anda untuk membeli saham dengan modal yang lebih kecil. Apalagi saat ini ada wacana bahwa 1 lot akan diturunkan lagi menjadi 20 atau 50 lembar saham  (Kita semua tentu berharap agar wacana ini bisa segera terealisasi).  Namun demikian, tidak semua trader atau investor memiliki modal yang mencukupi untuk trading saham. Dalam praktikknya, banyak sekali calon pebisnis saham yang sangat menginginkan untuk memulai trading dan investasi, namun karena modal yang masih terbatas, mereka belum bisa merealisasikan keinginan untuk mulai membeli da